7 Cara Karyawan Fokus : Shifting From Start Up To Corporate Entrepreneurship
Meriza Hendri Jumat, 16 Februari 2024
Rumah BUMN Cirebon Inilah yang perlu menjadi perhatian setiap founder bisnis yaitu bagaimana mendisiplinkan berfikir karyawan karena ini me…
- SHIFTING FROM START UP TO CORPORATE ENTREPRENEURSHIP, JELASKAN POSISI KARYAWAN DALAM STRATEGI PERUSAHAAN
- SHIFTING FROM START UP TO CORPORATE ENTREPENEURHSIP, BUAT KARYAWAN PAHAM BUDAYA PERUSAHAAN
- SHIFTING FROM START UP TO CORPORATE ENTREPRENEURSHIP, JELASKAN MISI PERUSAHAAN
Inilah yang perlu menjadi perhatian setiap founder bisnis yaitu bagaimana mendisiplinkan berfikir karyawan karena ini menjadi penting untuk bisa membuat perubahan dalam perusahaan dalam rangka menjadi corporate entrepreneurship. Disiplin dalam berfikir bermakna bagaimana setiap karyawan mendisiplinkan kerangka berfikirnya untuk mengerjakan tugas yang sudah ditetapkan kepada mereka dan mencapai target harian.
Hal ini tidak mudah dilakukan kalau tidak menjadi prioritas dari setiap founder karena merasa, sudah cukup dengan SOP, target kerja dan lain-lain. Padahal, itu salah besar. Disiplin berfikir untuk setiap karyawan adalah sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi dan akan bisa membuat karyawan bisa memberikan kontribusi yang optimal.
Jelas sekali tantangan bagi founder adalah untuk membuat karyawan bisa fokus berfikir ketika mereka di kantor atau pabrik hanya memikirkan pekerjaan dan mencapai target perusahaan yagn harus dicapai. Tidak ada kesempatan untuk berfikir yang lain karena ini melanggar konsep disiplin berfikir sebagai karyawan yang sejatinya adalah hanya memikirkan pekerjaan yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk dicapai.
Apa yang harus dilakukan oleh founder untuk bisa membuat karyawan disiplin dalam berfikir dan memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan?
1. Menekankan pada diri sendiri bahwa fokuslah untuk berfikir tentang pekerjaan ketika sedang bekerja. Hal ini menjadi dasar bagi founder untuk bisa memberikan contoh kepada karyawan agar bisa berfikir tentang pekerjaan dan fokus.
2. Menyadari pentingnya dan urgensinya untuk disiplin berfikir tentang pekerjaan ketika sedang di perusahaan atau jam kerja. Hal ini seringkali diabaikan oleh para founder dan merasa bahwa dengan memberikan SOP dan Job Description, sudah selesai itu semua. Padahal itu salah besar dan sejatinya disiplin berfikir lah kuncinya.
3. Memilih beberapa karyawan yang bisa menjadi role model untuk bisa memberikan contoh agar bisa berfikir secara disiplin ketika sedang bekerja. Orang-orang ini akan menjadi role model dan contoh bagi karyawan lainnya.
4. Mengajarkan bagaimana disiplin berfikir dengan memahami target yang hendak dicapai dan cara mencapainya. Selain itu, menghilangkan seluruh hal yang akan mengganggu karyawan berfikir dengan tidak disiplin.
5. Memberikan gambaran hasil atas berfikir secara disiplin kepada karyawan dengan hasil evaluasi atas pekerjaan yang diselesaikan oleh karyawan yang bisa disiplin dalam berfikir.
6. Memberikan apresiasi kepada karyawan yang mampu disiplin berfikir dalam menjalankan pekerjaan mereka di perusahaan/
7. Menjadikan disiplin berfikir sebagai budaya perusahaan yang melekat pada setiap diri karyawan dalam perusahaan. Inilah yang harus dilakukan oleh setiap founder untuk membangun disiplin berfikir bagi karyawan karena inilah yang akan menjadi dasar untuk membuat perusahaan melakukan shifting dari start up ke corporate entrepreneurship