Baju Putih yang Tertolak
Ada sebuah rumah sakit yang sudah cukup lama terbengkalai di Subang, konon katanya bila Melewati rumah sakit itu jangan mengenakan Baju berwarna putih, karena ada sosok di rumah sakit itu yang hanya mengganggu orang-orang yang menggunakan baju atau pakaian berwarna putih, mungkin orang akan mengira ini hanyalah mitos semata, namun ternyata mitos ini benar adanya.
Jadi Kejadian ini adalah pengalaman dari Seorang indigo sebut saja namanya “Aini” yang terjadi di tahun 2015 ketika Aini tinggal di Subang daerah Sukamandi, tepatnya di kabupaten Indramayu. Aini tinggal bersama kedua orangtuanya, Kakak pertamanya serta suami dan anak perempuannya, dan kakak sepupu perempuannya yang Emang juga Indigo seperti aini, bahkan kakak sepupu perempuannya ini bisa dibilang sama seperti dirinya yaitu indigo, namun tingkat indigo kakak sepupunya aini ini lebih tinggi lagi dibandingkan dengan Aini, Rumah yang Aini tinggali ini berada di sebuah Komplek Pertanian, rumahnya sendiri enggak terlalu besar dan memang rumahnya ini adalah rumah yang memiliki desain seperti rumah Belanda kuno, rumah ini hanya memiliki satu lantai, kamar tidurnya tiga, kamar mandi dua, ada ruang tamu depan sama ruang tamu samping, ada garasi mobilnya dilengkapi juga sama teras di samping yang biasa digunakan untuk bersantai di pagi hari dan di rumahnya Aini ini ada satu pohon besar yaitu pohon jambu monyet.
Saat pertama kali tinggal di rumah ini tentu Aini sangat penasaran dengan lingkungan sekitarnya, terutama para tetangga, Aini dengan inisiatif nya pun mencoba untuk mengajak kenalan orang-orang disana, mereka mengobrol lah seperti biasa, sampai ada sebuah percakapan mengenai sebuah rumah sakit yang ada di dekat komplek tempat aini tinggal, mereka bercerita bahwa di rumah sakit itu sering terdengar suara wanita menangis dan juga ambulans yang berbunyi, padahal itu adalah rumah sakit kosong, Aini yang mendengar itu tentu jadi Takut dan juga penasaran dengan rumah sakit itu, namun saat ia menceritakan cerita ini ke sepupunya, ia malah di marahi dan di minta untuk jangan dekat-dekat dengan rumah sakit itu, dan ia juga di minta untuk jangan terlalu sering menggunakan baju berwarna putih, aini pun hanya bisa mengiyakan kata-kata sepupunya, karena bagaimana pun sepupunya jauh lebih tua dari aini.
Singkat cerita Sebulan kemudian, tepatnya di suatu sore di hari Kamis, sore itu kondisi langit sedang mendung membuat suasana sore menjadi agak gelap dan udara juga jadi sedikit lebih dingin dari biasanya, Aini diminta untuk menjemput Kakak sepupunya Yona yang bekerja sebagai sekretaris dari PT pertanian yang ada di Subang, sialnya Motor yang biasa nya aini gunakan ternyata rusak dan sedang diperbaiki di bengkel, jadi mau tidak mau aini menjemput kakak sepupu nya dengan sepeda, untungnya PT tempat kerja kakak sepupunya itu tidak lah jauh, jadi menjemput dengan sepeda rasanya sama saja dengan motor, Untuk menjemput sepupunya aini pasti akan keluar dulu dari komplek dan harus melewati satu rumah sakit terbengkalai yang di ceritakan oleh tetangga nya.
Aini Sendiri tidak tahu Kenapa rumah sakit ini terbengkalai, yang jelas pada saat Aini pindah ke Subang rumah sakit ini tuh memang sudah kosong dan banyak sekali rumor-rumor dari orang-orang sekitar yang Memang tinggal dekat sama rumah sakit ini, ada yang bilang bahwa mereka sering mendengar banyak suara tangisan dan cekikikan seorang perempuan, ada suara-suara mobil ambulance yang berbunyi saat tengah malam, dan memang di rumah sakit ini ada beberapa mobil ambulance, tapi sudah tidak beroperasi cuman terparkir di rumah sakit saja, Cerita-cerita inilah yang sebenarnya bikin aini takut melewati rumah sakit ini, tapi cerita ini jugalah yang membuat aini semakin kepo tentang rumah sakit ini, Setibanya di lintasan lingkungan Rumah Sakit, Aini berhenti mengayuh sepedanya dan mencoba melihat sekeliling rumah sakit, gelap, kotor, lembab penuh dengan tumbuhan rambat, mungkin seperti itu lah gambaran singkat dari rumah sakit ini, Hal yang pertama kali aini rasakan adalah Kepo, iya aini semakin kepo, bahkan terbesit di benaknya rasa ingin memasuki rumah sakit ini, entah apa yang membuat aini menjadi seberani dan sekepo ini, tapi bagi aini rumah sakit ini adalah sebuah misteri yang harus aini pecahkan teka-tekinya, akhirnya aini mencoba untuk masuk ke dalam rumah sakit ini, bukan masuk ke dalam bangunannya namun masuk ke dalam masa lalunya, aini mencoba untuk membuka komunikasi dengan para penghuni di rumah sakit itu, Namun baru saja dia mencoba untuk membuka komunikasi, tiba-tiba aini terhentak kaget karena mendengar suara azan magrib yang sudah berkumandang.
Terhentak dengan azan magrib aini baru sadar kalau ia harus menjemput kakak sepupunya, dengan secepat nya ia mengayuh sepedanya agar bisa menjemput kakak sepupunya itu. Perjalanan menuju kantornya Teh Yonaitu menghabiskan sekitar 10 menitan, Sesampainya di parkiran aini bertemu Teh Yona dan langsung menceritakan rasa penasaran nya tentang rumah sakit itu, Tanpa di sangka Teh Yona malah marah dan bertanya padanya, “kenapa kamu lewat Rumah Sakit itu kan bisa lewat jalan yang lain” Teh Yona juga bilang bahwa kalau lewat situ Jangan pakai baju putih, karena nanti ada yang jahil, dan kebetulan memang aini ini sedang menggunakan baju putih, ia jadi sadar, pantas lah ia merasa ada yang menarik nya ke rumah sakit itu.