Ku Jual Cintaku Demi Harta

Klite-Misteri- Kejadian ini terjadi di daerah Jawa Barat, keluarga ini Tinggal di sekitaran Tasik pada tahun 90 an, jadi ada sepasang Suami Istri namanya Teh danti dan suami nya namanya Kang Nanang, Kang nanang dan Teh danti bisa di bilang nikah muda, saat usia menginjak 30 tahun an Mereka sudah di karuniai 4 orang anak, mungkin memang pada tahun 90 an pepatah banyak anak banyak rezeki masih di percaya dan nikah muda juga masih normal pada Zaman itu.

Pepatah banyak anak banyak rezeki ternyata tidaklah nyata karena pada kenyataannya, kehidupan Kang nanang dan istri nya tidak bergelimang harta, mereka malahan hidup susah, rumah mereka hanya sepetak dan sebenarnya sudah tak cukup untuk menampung lebih banyak orang, kemiskinan ternyata adalah kenyataan yang menimpa Kang nanang dan keluarganya.

Kemiskinan ini membuat Kang nanang mulai putus asa dan tidak tahu harus bagaimana untuk menghidupi dan memberi makan anak-anak nya, Kang nanang yang sudah kalang kabut kebingungan akhirnya meminta bantuan pada temannya kang mardi yang seorang Dukun, kang mardi yang merupakan teman baik Kang nanang tau jelas bahwa keadaan temannya sedang tidak baik-baik saja, pada saat itulah kang mardi memberikan saran kepada si nanang:

“Mau dapat duit cepat gk nang?”

“hah? Gimana Cara nya di? Butuh duit aku di”

“Jual aja istrimu nang”

“Gila kau di!!!”

Tentu mendengar perkataan si mardi, Kang nanang jelas tidak terima dan menganggap itu adalah hal yang kurang ajar, tapi kang mardi melanjutkan untuk meyakinkan Kang nanang dengan bercerita bahwa ada satu tempat di daerah jawa barat yang bisa di bilang tempat sakral secara ilmu hitam, mardi bilang ke Kang nanang kalau dia bawa istri nya ke sana dan jual kepada jin di sana, Kang nanang bisa mendapatkan uang berlimpah, mardi juga bilang bahwa istri akan baik-baik saja, tidak akan terjadi hal buruk pada Teh danti, Kang nanang hanya perlu membawa Teh danti ke sana dan membiarkan para jin berhubungan seksual dengan Teh danti, setelah itu Kang nanang akan balik ke rumah dengan uang yang banyak.

Mendengar penjelasan kang mardi, Kang nanang jadi tertarik untuk melakukan ini, selain karena istri nya tidak akan di jadikan tumbal yang sampai merengut nyawa, Kang nanang juga tak punya pilihan ada 4 anak yang meminta di beri makan di rumah. Akhirnya dengan terpaksa Kang nanang menceritakan rencana ini ke Teh danti dan tampa di duga Teh danti juga setuju dan rela melakukan hal ini, dan semua itu terjadi karena mereka tidak punya pilihan, mereka butuh uang

Singkat cerita Kang nanang mengajak istri nya pergi ke tempat sakral itu, Kang nanang mengajak Teh danti ke sebuah pohon besar yang katanya adalah tempat sakral yang di maksud kang mardi, Kang nanang bilang ke Teh danti untuk menunggu di sini dan jangan kemana-mana sampai Kang nanang kembali, Teh danti yang sudah tau akan di apakan hanya bisa pasrah ketika Kang nanang meninggalkan nya sendirian di bawah pohon besar tempat para jin akan melakukan hal-hal yang tidak baik kepada nya, Dingin nya Tasik di malam hari seolah berubah menjadi panas ketika Suaminya meninggalkannya di sana sendirian.

Jam telah menujukan pukul 3 pagi dan Kang nanang memutuskan untuk kembali ke tempat Teh danti, sesampainya di sana memang ada uang yang berhamburan di mana-mana bahkan sampai menutupi tubuh Teh danti yang sudah tak sadarkan diri. Kang nanang dengan sigap langsung memunguti uang-uang yang berhamburan, setelah itu ia membawa Istrinya yang sudah pingsan pulang untuk istirahat.

Kang nanang dan istri nya melakukan hal ini setiap 1 minggu sekali, dan sudah berlangsung cukup lama mungkin sekitar 4 tahunan, dan memang gara-gara ini perekonomian mereka mejadi sangat baik, bahkan tetangga sampai heran bagaimana Kang nanang bisa membangun rumah 2 lantai dan membeli banyak sekali motor dan juga mobil, kekayaan ini membuat Kang nanang buta dan tak sadar bahwa istri nya lambat laun mulai kehilangan kewarasan nya.

Teh danti yang harus terus melakukan hal itu dengan para jin mulai menjadi gila, ia mulai suka berbicara sendiri, dan menangis tanpa sebab, ketika anak-anaknya ingin dekat dengan Teh danti, ia malah akan marah dan memaki mereka, padahal alasan Teh danti untuk melakukan ini awalnya adalah karena anak-anak nya, karena ia ingin anaknya hidup enak walaupun ia harus mengorbankan diri. Namun pengorbanan Teh danti ternyata terlalu menyakitkan, melakukan hal itu bersama jin ternyata sangat mengerikan, Teh danti selalu bilang pada Kang nanang bahwa ia sudah tidak sanggup, namun Kang nanang tidak menghiraukan itu dan terus memaksa Teh danti untuk melakukan itu dengan para jin, Kang nanang selalu bilang bahwa ini semua “DEMI ANAK”, dan Teh danti tau bahwa Kang nanang melakukan ini bukan hanya karena anak namun juga karena keserakahan suaminya yang buta kekayaan. Sejak saat itu Teh danti sudah tidak sanggup lagi dan memutuskan untuk mengakhiri hidup nya dengan mengantungkan diri di pohon belakang rumah, dan sejak kematian The danti, semua kekayaan dan kebutaan Kang nanang juga ikut mati bersamanya. (Ang)