Heboh dengan penanaman chip ke otak manusia, sekarang Apple Vision Pro?
K-Lite – Pada Selasa lalu (30/1) Elon Musk mengumumkan keberhasilan Neuralink dalam menanam chip di otak manusia untuk pertama kalinya di akun sosial media X nya yang mempunyai username @elonmusk.
Neuralink merupakan perusahaan teknologi yang di dirikan oleh elon musk pada tahun 2016, perusahaannya ini berfokus pada pengembangan teknologi antarmuka otak komputer (BCI) dengan tujuan menghubungkan otak manusia dengan kecerdasan buatan.
Neuralink sempat mendapat kecaman dari federasi kesejahteraan hewan internasiol karna telah melakukan praktik berbahaya terhadap hewan hewan sebagai objek penelitiannya.
Dilansir dari kumparan.com mengatakan bahwa The Psysicians committee of responsible Medicine (PCRM) dalam surat pengajuan ke departemen perhubungan AS, mengungkapkan kekhawatiran terhdap praktik pemindahan implan yang di keluarkan dari otak monyet.
Hal ini membuat tanggapan yang pro kontra dari public namun elon musk menanggapi kontroversi ini dengan kabar yang positif.
”Hasil awal menunjukkan deteksi lonjakan neuron yang menjanjikan” ungkapnya dalam akun X @elonmusk
Neuralink ini mempunyai fokus utama dalam uji cobanya untuk memberi kemampuan sensor manusia untuk mengendalikan kursos komputer atau keyboard hanya melalui pikiran. Neuralink juga mempunyai goal akhir yaitu menciptakan brain computer interface (BCI) yang inovatif yang di prioritaskan kepada pasien-pasien yang menderita quadriplegia akibat cedera tulang belakang atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS), penyakit neurodegeneratif yang membatasi fungsi saraf.
Maka dari itu, keberhasilan pertama ini akan menjadi langkah yang sangat propgresif bagi inovasi- inovasi Neuralink, serta landasan kuat untuk pengembangan produk Neuralink di masa depan.
Dan disaat berita penanaman chip di otak manusia ini masih hangat hangatnya, teknologi terus bergerak maju dengan cepat, kali ini Apple merilis perangkat terbarunya, Vision Pro, pada 2 Februari seharga US$3,499, atau sekitar Rp 54,4 juta. Pengguna bisa menggunakan perangkat ini selama 2 jam dengan baterai, atau jika ingin lebih lama, dengan mengandalkan pengisian kabel. Anda dapat mengontrol Vision Pro menggunakan gerakan tangan, gerakan mata, dan suara.
Gambar 2. Apple Vision Pro (Sumber : Apple.com)
Menurut Apple, kemampuan kacamata transparan ini dimungkinkan berkat fitur EyeSight. Fitur ini juga bisa menyamarkan efek transparan pada kacamata ketika pengguna sedang menikmati konten VR. Dengan begitu, pengguna lain tidak akan bisa melihat mata pengguna Apple Vision Pro seperti mode transparan biasa atau default tadi.
Secara software, Apple Vision Pro dibekali dengan tampilan antarmuka (UI) baru yang bernama visionOS. UI ini menawarkan kemampuan menjelajah konten dan bernavigasi antar aplikasi iOS tanpa menggunakan alat pengendali tambahan. Dengan kata lain, pengguna bisa membuka aplikasi, seperti FaceTime, Safari, dan lain sebagainya, serta menikmati beragam konten hanya dengan pandangan, gestur tangan, gestur kepala, hingga perintah suara. -RIN-