5 Pilar Revolusi Gaya Hidup
dr Indra K. Muhtadi, 18 Januari 2024
Karakter seseorang tidak dapat terlepas dari gaya hidup yang dijalaninya dan akan senantiasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam membentuk diri dan kepribadian yang tercermin dalam keseharian kehidupan yang dijalaninya. Gaya hidup yang dijalani saat ini sesungguhnya juga merupakan kesinambungan dari gaya hidup yang dijalani sejak usia kanak-kanak. Bagaimana gaya hidup dia ketika kecil, sedikit banyak atau malah memang banyak, akan menjadi pola dasar, menjadi blueprint, dari gaya hidupnya ketika sudah dewasa, yang akan terbawa hingga ia menjadi tua sampai akhirnya nanti menutup hari-harinya dalam kehidupan ini. Kecuali ia mau me-revolusi gaya hidup tersebut.
5 Pilar Gaya Hidup Sehat
- Gaya hidup sehat itu memiliki lima pilar yang kelimanya merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan.
- Kelimanya saling terkait dan saling mempengaruhi.
- Keberhasilan satu pilar dipengaruhi dan mempengaruhi keberhasilan pilar lainnya.
- Kegagalan satu pilar dapat dan akan menjadi cikal bakal kegagalan pilar lain yang pada akhirnya akan berefek gagalnya revolusi gaya hidup yang ingin dilakukan.
PILAR PERTAMA: Diet yang Sehat
Tubuh kita memerlukan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral untuk memproduksi hormone dan zat kimia lainnya dalam rangka mempertahankan fungsi optimal metabolisme serta menjaga organ tubuh agar tetap sehat. Bila asupan dari diet (pola makan) kita tidak baik, maka itu semua akan terhambat dan lama kelamaan dapat menimbulkan masalah dan penyakit.
Tanda dari keseimbangan gizi adalah berat badan yang senantiasa stabil. Seperti yang ada dalam panduan agama bahwa kita tidak boleh makan dan minum secara berlebihan, karena semua yang berlebihan itu tidak baik. Diet sendiri, berarti sangat luas yaitu apa yang kita masukkan ke dalam tubuh kita. Terdiri dari makanan, minuman, dan lain-lain, di mana rokok termasuk di dalamnya. Karena sudah pasti untuk menjalani diet sehat berarti harus menjauhi rokok dan asap rokok orang lain.
Mengatur pola makan harus dibiasakan sejak dini, karena kebiasaan masa muda akan terbawa sampai tua dan akan menjadi sulit untuk merubahnya. Satu hal yang juga harus ditekankan di sini adalah, diet yang sehat harus diiringi dengan pilar yang kedua yaitu aktivitas fisik dan olah raga yang rutin dan terukur, karena merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
PILAR KEDUA: Aktivitas Fisik dan Olah Raga yang Rutin dan Terukur
Olah raga telah dicatat sejarah dilakukan sejak tahun 1100 SM, ketika bangsa Yunani mengadakan perlombaan lempar lembing, lari jarak jauh, memanah, dan tinju. Hippocrates (bapak ilmu kedokteran) mengatakan “kalau hanya mengatur makan, tidak akan membuat orang sehat, ia juga harus berolah raga”. Olah raga yang baik adalah yang dilakukan, bukan yang sekedar diteorikan, jadi kita harus mau dan teratur melakukannya. Dari semua jenis olah raga yang paling dianjurkan untuk dilakukan rutin oleh para ahli adalah berjalan kaki.
PILAR KETIGA: Istirahat Optimal yang Berkualitas
Istirahat yang dimaksud di sini adalah tidur pada malam hari. Tidur adalah suatu kondisi seseorang tidak sadar namun dapat dibangunkan kembali, di mana pada kondisi ini otak lebih sensitif terhadap stimulus internal dari pada eksternal. Tubuh menggunakan neurotransmitter yang spesifik, dengan cara mengaktivasi suatu bagian dari otak dan menginhibisi bagian lainnya, tubuh dapat mengatur seseorang tersebut menjadi tidur atau terjaga.
Walaupun masih menjadi suatu fenomena di mana ilmu kedokteran belum sepenuhnya mengerti, ketahuilah bahwa tidur dapat mempengaruhi manusia secara fisik dan mental dan penting bagi sistem tubuh agar berfungsi normal. Tidur juga penting bagi kelangsungan sistem imun tubuh, sehingga bila kurang tidur akan mudah menjadi sakit. Kurang tidur juga akan menghambat growth hormon dan melatonin yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tubuh, serta tidur berfungsi mengistirahatkan bagian otak yang bertugas mengontrol emosi dan interaksi sosial.
PILAR KEEMPAT: Stres Terkontrol yang Dimanfaatkan
Di zaman modern seperti ini seseorang bisa berada pada berbagai jenis kondisi pencetus stres yang dapat berupa stres psikis seperti karena masalah pekerjaan, sekolah, sosial, percintaan, dan lain-lain. Atau berupa stres fisik seperti karena kecelakaan, penyakit, tindakan operasi, dan lain-lain. Secara definisi stres adalah situasi yang mengganggu keseimbangan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Bila stres tidak terkontrol, maka keseimbangan hidup akan terganggu.
Dibandingkan dengan wanita, pria itu akan lebih mudah terkena penyakit terkait stres dan bila stres terjadi pada anak-anak maka akan dapat menciutkan hippocampus, bagian otak yang menyimpan dan mengelola memori.
PILAR KEELIMA: Menjalani Kehidupan yang Bahagia
Rasa bahagia tidak terlepas dari kerja hormonal di dalam tubuh. Selain hormon stres, tubuh kita juga memiliki hormon bahagia. Hormon yang keluar saat kita merasa bahagia, senang, dan bersemangat. Sebaliknya juga, kita akan merasa bahagia, senang, dan bersemangat bila hormon ini hadir di tubuh kita; namanya endorphin. Endorphin baru ditemukan di awal tahun 1970an, saat peneliti sedang meneliti efek opiate (heroin dan morfin) terhadap otak. Ternyata otak kita sudah memiliki reseptor untuk opiate yang berarti sudah terdapat zat seperti opiate alami yang secara alami juga memang diproduksi oleh tubuh.
Penutup
Akan menjadi suatu symphony yang amat sangat indah terdengar, bila kelima pilar di atas dapat dilaksanakan dan di-revolusi menjadi suatu gaya hidup yang sudah biasa dilakukan, bahkan akhirnya menjadi suatu kebutuhan hidup seperti udara yang senantiasa dihirup. Niatkan dari sekarang, niatkan dari diri sendiri, dan langsung dilaksanakan. Kalau istilah bahasa Inggirsnya adalah “don’t think, just do It”. Karena bila harus tertunda lagi, maka revolusi gaya hidup ini tidak akan bisa terwujud sehingga lebih jauh, revolusi mental tadi tidak akan dapat terlaksana.