Shifting from Start Up to Corporate Entrepreneurship : Berfikir dan Bertindak Cepat
Meriza Hendri Sabtu, 30 Desember 2023
Mindset yang harus dikembangkan juga kepada karyawan dan manajemen perusahaan adalah berfikir cepat dan bertindak cepat. Ada beberapa contoh bagaimana kecepatan seorang start up dalam mengambil peluang bisnis yang dapat kepada mereka, ataupun yang mereka create sendiri. Ini sangat penting dan menjadi salah satu ciri seorang start up dalam memulai bisnis.
Sejatinya, para start up mulai fokus untuk menurunkan mindset ini di benak manajemen dan juga karyawan karena mereka adalah orang-orang yang berhubungan langsung dengan konsumen dan bahkan pada aspek keuangan, pemasaran, operasi, sumber daya manusia yang pastinya sangat relevan dengan bisnis untuk bisa unggul dibanding pesaing.
Kenapa hal ini sangat diperlukan oleh setiap start up untuk bisa mencapai keunggulan bersaing dan bisa membuat bisnis mereka tumbuh dan berkembang? karena bisnis para start up tersebut berada dalam sebuah lingkungan bisnis yang selalu berubah, tidak pasti, tidak bisa dikontrol dan mengalami turbulensi atau perubahan secara tiba-tiba.
Lingkungan bisnis seperti ini harus bisa dipahami dan ditangkap oleh setiap start up utuk bisa membuat strategi yang tepat dan dijalankan secara optima. Lihat saja bagaimana action oriented dengan cepat dilakuakan oleh berbagai perusahaan besar dan mereka menyadari kalau terlambat, maka akan diambil oleh orang lain
Untuk pengembnagan berfikir cepat dan bertindak cepat, memang diperlukan komitmen dari founder start up agar bisa mendorong dan membuat manajemen dan karyawan untuk bisa melakukan ini dalam kehidupan sehari-hari.
1. Diperlukan role model dalam dimensi mindset ini.
Manajemen dan karyawan memerlukan seorang role model atau contoh untuk berfikir dan bertindak cepat. Contoh yang mereka bisa lihat, dengar dan analisis bagaiaman melakukan dimensi ini dalam kehidupan sehari-hari dan yang tidak kalah pentingnya adalah hasil yang dicapai sehingga menjadi menjadi moment of truth bagi mereka. Tidak dapat dipungkiri bahwa role model menjadi penting untuk bisa memperlihatkan bagaimana proses terjadi.
2. Proses coaching dan mentoring untuk membangun dimensi berfikir dan bertindak cepat.
Tidak mudah, pastinya karena peran seorang founder memang sangat stratejik dan diperlukan soft skills yang berhubungan dengan coaching dan mentoring. Perlunya seorang founder start up untuk “turun gunung” dalam memberikan coaching dan mentoring kepada manajemen dan karyawan untuk menjalankan tugas sehari-hari dalam kerangka corporate entrepreneurship. Pengalaman dalam membangun corporate entrepreneurship di beberapa perusahaan memang menunjukkan coaching dan mentoring menjadi kompetensi yang harus dimiliki dan dijalankan oleh setiap start up.
3. Komitmen waktu, fikiran dan tenaga dari founder untuk biasa mendampingi dan bahkan menguji kerangka berfikir.
Penting untuk menyediakan waktu, fikiran dan tenaga untuk bisa mendampingi dan bahkan menguji kerangka berfikir cepat dan tindakan cepat yang harus dilakukan oleh manajemen dan karyawan. Dalam hal ini, pembentukan seorang manajemen dan karyawan untuk bisa berfikir cepat dan bertindak cepat membutuhkan sacrifice dan inilah peranan yang dituntut untuk bisa membangun corporate entrepreneurship.
4. Menggunakan tools yang menjadi kerangka berfikir cepat dan bertindak cepat bagi manajemen dan karyawan,
Tidak dapat dipungkiri bahwa berfikir cepat itu memerlukan cara-cara atau tool seperti berfikir kritis, berfikir kreatif, berfikir sistem, berfikir stratejik, decision making yang harus dikuasai oleh manajemen dan karyawan. Adapun dalam konteks bertindak cepat, bagaimana mereka memahami bisnis, manajemen yang berhubungan dengan finance, marketing, operation, human resources, digitalisasi, manajemen resiko, inovasi yang pastinya setiap action tersebut berdampak pada bisnis.
5. Siapkan kebijakan, kewenangan, fasilitas, sumber daya dan akukan evaluasi dan lakukan perbaikan atas apa yang sudah dilakukan berhubungan dengan kerangka berfikir dan bertindak cepat oleh para manajemen dan karyawan.
Bagian ini sangat penting karena kebijakan menjadi panduan bagi setiap manajemen dan karyawan untuk memiliki dan menjalankan dimensi berfikir dan bertindak cepat. Kewenangan berhubungan dengan sejauh mana founder memberikan ruang untuk mereka bisa berfikir dan betindak cepat tersebut. Tidak kalah penting adalah SOP yang mereka dapatkan dari founder untuk bisa berfikir dan betindak cepat.
Kemudian, sumber daya untuk mereka gunakan untuk bisa berfikir dan bertindak cepat dalam kehidupan sehari-hari. Sumber daya berhubungan dengan money, man, machine, material yang jelas sekali diperlukan manajemen dan karyawan dalam tataran aksi.
Ketika itu sudah disiapkan, mereka lakukan dan tinggal evaluasi hasil dan lakukan perbaikan atas capaian yang didapat. Tentu bagian ini sangat penting untuk membangun mindset berfikir dan bertindak cepat. berikan apresiasi atas capaian yang didapat dan dorong manajemen dan karyawan kalau belum berhasil.
Inilah yang perlu dibangun oleh setiap start up untuk bisa shifting dari start up ke corporate entrepreneurship. #Entrepreneurship #entrepreneur #startupentrepreneurship #corporateentreprenurship #strategicentrepreneurship #pensiunpreneurship #pensiunpreneur