Shifting From Start Up To Corporate Entrepreneurship: Tingkatkan Kompetensi Berfikir Manajemen Dan Karyawan
Meriza Hendri Senin, 15 Januari 2024
OPOP Jabar 2023 : 7 Kerangka Peningkatan Kompetensi Berfikir Manajemen dan Karyawan
SHIFTING FROM START UP TO CORPORATE ENTREPRENEURSHIP: MANAJEMEN DAN KARYAWAN BERFIKIR KRITIS
SHIFTING FROM START UP TO CORPORATE ENTREPRENEURSHIP: TINGKATKAN KOMPETENSI MANAJEMEN DAN KARYAWAN
SHIFTING FROM START UP TO CORPORATE ENTREPRENEURSHIP: JALANKAN PEKERJAAN SEBAGAI IBADAH
Beberapa waktu lalu, banyak yang tanya bagaimana mengoptimasi karyawan sehingga bisa lebih produktif dalam perusahaan, apalagi dalam tahapan shifting perusahaan dari start up menuju corporate entrepreneurship. Tidak mudah memang, akan tetapi ini perlu menjadi perhatian setiap founder ketika bermaksud untuk meningkatkan usaha yang sudah diperjuangkan selama ini untuk bisa lebih baik dan lebihi maju.
Perjalanan bisnis yang sudah dilewati oleh founder pasti selalu berhubungan dengan kemampuan berfikir yang sangat panjang. Mulai dari berfikir kritis tentang apa yang dibutuhkan oleh konsumen sampai dengan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang dijadikan sebagai peluang untuk bisa membuat produk sebaga solusi mereka.
Hal ini dilanjutkan dengan berfikir kreatif untuk mendapatkan ide-ide untuk memenuhi kebutuhan dan/atau menyelesaikan masalah dari konsumen yang kalau sudah bisa diterima pasar serta mendapatkan manfaat berupa profit, menjadi berfikir inovatif. Selesai? belum karena founder perlu berfikir sistem mulai dari inpput, proses, output, outcome sampai impact dan yang terakhir adalah berfikir stratejik yatu berfikir jangka panjang berbasis lingkungan internal dan eksternal perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing melalui strategi.
Perjalanan ini sudah membuktikan bagaimana kemampuan berfikir seorang founder mampu membuat usaha tersebut menjadi tumbuh dan berkembang selain memberikan profit, people dan planet. Nah, ini perlu dimiliki oleh setiap manajemen dan karyawan juga dan menjadi basis atau dasar dalam membangun perusahaan menjadi skala corporate.
Sudah menjadi tanggungjawab founder untuk bisa meningkatkan kompetensi yang terdiri dari knowledge, skill dan attitude tentang berfikir ini. Pengetahuan berfikir dan dampaknya bagi diri dan perusahaan, kemampuan berfiki sampai dengan sikap tentang berfikri bagi setiap karyawan dalam perusahaan.
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh para founder terhadap kompetensi berfikir ini bagi setiap manajemen dan karyawan adalah
1. Urgensi pentingnya potensi berfikir dari setiap karyawan
Setiap founder perlu membuat kondisi dimana berfikir menjadi sangat penting untuk bisa membuat perusahaan bertahan serta tumbuh dan berkembang karena ekonomi berbasis pengetahuan saat ini menuntut setiap orang untuk bisa berfikir secara optimal. Kemampuan berfikir menjadi faktor penentu untuk bisa membuat usaha menjadi unggul. Setiap perusahaan berlomba-lomba menampilkan inovasi agar bisa menarik konsumen dan menjadi unggul di industri mereka masing-masing.
2. First who, then what……
Hal yang sangat penting untuk setiap founder adalah mengenali potensi setiap karyawan dan menempatkan mereka pada posisi yang tepat. Langkah pertama yang harus dilakukan oleh setiap founder agar mendapatkan talenta-talenta yang bisa tumbuh dan berkembang bersama perusahaan dan menjadi asset perusahaan, Inilah awal yang akan menjadikan perusahaan bisa unggul dengan kemampuan berfikir karyawan yang dikembangkan.
3. Memilih beberapa manajemen dan karyawan yang akan ditingkatkan dan ini dilakukan secara bertahap
Jelas setelah pemetaan dilakukan, founder perlu memiliki beberapa role model dalam perusahaan yang dapat dikembangkan kemampuan berfikir mereka. Tentu sebenarnya ini dilakukan untuk semua orang, akan tetapi, secara bertahap, diperlukan beberapa orang dulu seperti lima orang yang akan menjadi contoh dan menjadi influencer bagi yang lain untuk bisa memberikan contoh.
4. Menjadikan visi perusahaan yang berorientasi pada kemampuan berfikir karyawan
Ini yang paling penting yaitu bagaimana impian jangka panjang atau visi seorang founder menjadikan perusahaan berbasis pengetahuan dan ini tentunya melibatkan kemampuan berfikir setiap karyawan. Tidak dapat dipungkiri bahwa visi yang berbasis pada pengetahuan ini akan mengarahkan setiap orang dalan perusahaan untuk bisa berkontribusi pada perusahaan secara optimal.
5. Menyiapkan Support system
Siapkan sistem pendukung untuk bisa mendukung peningkatan kemampuan berfikir setiap karyawan mulai dari kebijakan yang mendorong mereka untuk berfikir dengan optimal, fasilitas pendukung sampai dengan sumber daya yang diperlukan seperti dana, SOP dan program pengembangan kemampuan berfikir.
6. Memberikan pelatihan dan pendampingan
Langkah stratejik yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi setiap karyawan untuk bisa berfikir dengan optimal. Apalagi bagi yang belum pernah mendapatkan pendidikan pada bangku kuliah atau perguruan tinggi. Mereka perlu mendapatkan pelatihan dan pendampingan secara terus menerus
7. Memberikan coaching dan mentoring
Sebagai seorang leader, tentu founder perlu memberikan coaching dan mentoring bagi setiap karyawan utnuk bisa meningkatkan kemampuan berfikir. Setelah founder, tentu beberapa level manajer yang sudah mendapatkan pengembangan kemampuan berfikir tersebut bisa memberikan coaching dan mentoring juga.
Inilah beberapa hal yang perlu dilakukan oleh para founder dalam rangka shifting dari start up menuju corporate entrepreneurship dan perlu mendapatkan karyawan yang memiliki kompetensi berfikir yang bisa membuat perusahaan tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang selain profit, people dan planet.