Ragunan Ungkap Rencana Beautifikasi yang Didanai Pemprov DKI Rp 130 M
K-LITE FM BANDUNG,- Pemprov DKI Jakarta menyiapkan dana Rp 130 miliar untuk ‘beautifikasi’ atau mempercantik Taman Margasatwa Ragunan (TMR) tahun ini. Pihak pengelola Taman Margasatwa Ragunan mengatakan kandang yang sudah berusia cukup tua akan dipercantik secara bertahap.
“Mungkin beberapa kandang yang sudah mengalami usia yang cukup tua dan perlu diperbaiki, dipercantik lagi. Nah itu akan dilaksanakan secara bertahap ya,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang di kantornya, Sabtu (4/2/2023).
Bambang mengatakan proses beautifikasi sangat membutuhkan perhatian secara khusus terhadap flora dan fauna. Apalagi, menurutnya, akan dilakukan beautifikasi pada tempat tinggal satwa hidup.
“Kemudian, untuk proses beautifikasi sendiri jangan sampai merusak pohon-pohon yang ada. Sangat diperhatikan juga adalah kondisi satwanya ya karena yang kita renov itu adalah satwa-satwa hidup, jadi satwa hidup ini harus sangat hati-hati dalam proses mempercantik kandang,” katanya.
Dalam proses beautifikasi mendatang, kata Bambang, pihaknya akan membuat zona pengelompokan untuk jenis-jenis satwa. Bambang menyampaikan pengelompokan satwa jenis herbivora, karnivora, aves, secara framing tersebut merupakan mimpi pihak pengelola dalam proses beautifikasi mendatang.
“Salah satu yg ingin kami lakukan adalah membuat zona satwa misalnya zona karnovira, herbivora, primata, ke depannya akan kita ingin lakukan itu karena selama ini zona-zona satwa belum jelas ya. Makanya itu adalah mimpi yang akan kita wujudkan dalam proses beautifikasi. Framing kita nanti akan lebih jelas,” ungkap Bambang.
Kemudian, kata Bambang, pengelompokan satwa itu akan ada relokasi kandang. Identifikasi satwa dan pengelompokannya akan lebih jelas sehingga memudahkan para pengunjung setelah proses beautifikasi.
“Betul, itu akan dilakukan relokasi kandang. Kemudian, identifikasi satwa juga termasuk hewan yang masuk kelompok herbivora akan disatukan, kemudian aves akan dikelompokkan di suatu kandang yang besar, baik itu aves pemakan biji-bijian atau pemakan daging, itu akan ditempatkan di satu zona,” jelas Bambang.