Mengatasi Bau Mulut – Halitosis

dr Indra K. Muhtadi

Redaksi Klite – Bau mulut (bad breath) atau dikenal dengan halitosis yang berasal dari Bahasa Latin halitus, artinya bernafas dan Bahasa Yunani osis, artinya kondisi penyakit.  Bau mulut dapat menjadi masalah memalukan yang pengobatannya sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu, saat Hippocrates menciptakan obat kumur yang berasal dari rempah-rempah dan wine. Bau mulut sebenarnya bisa diatasi, dihindari dan dicegah bila kita tahu apa yang menyebabkannya.

Penyebab Bau Mulut
Penyebab paling seringnya adalah jumlah ludah yang berkurang sehingga menciptakan kondisi mulut kering (xerostomia). Ludah berfungsi sebagai pembersih dan membasuh bakteri di mulut yang dapat menyebabkan bau mulut. Ludah bisa berkurang pada kondisi:

  1. Bangun tidur di pagi hari, karena produksi ludah hampir berhenti sama sekali saat tidur;
  2. Ketika lapar dan puasa, karena ketika tidak ada aktivitas mengunyah produksi ludah akan sedikit;
  3. Pada kondisi dehidrasi, di mana ludah tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup atau tidak diproduksi sama sekali;
  4. Penyakit pada kelenjar ludah sehingga produksinya menurun;
  5. Pengaruh beberapa jenis obat-obatan yang menahan produksi ludah;
  6. Aktifitas merokok, alkohol, dan konsumsi kopi yang membuat produksi ludah juga menurun.
  7. Mengkonsumsi bawang-bawangan, petai, jengkol, dan makanan berbau amis;
  8. Sisa makanan yang tertinggal di gigi atau sela gigi, yang menjadi media bagi bakteri untuk tumbuh.
  9. Infeksi pada mulut, kerongkongan, dan tenggorokan;
  10. Gigi berlubang dan terinfeksi;
  11. Gingivitis (infeksi gusi);
  12. Kanker atau keganasan.

Penanganan Bau Mulut
Dilakukan Sendiri

  1. Bila mulut kering, maka lebih seringlah untuk minum dan berkumur-kumur.
  2. Rutin menyikat gigi dengan baik dan benar setiap setelah makan; kemudian selalu diakhiri dengan berkumur menggunakan obat kumur.
  3. Membersihkan lidah dan gusi menggunakan sikat khusus.
  4. Membersihkan sela gigi dengan dental floss sekali sehari.
  5. Ganti diet dengan mengkonsumsi makanan lebih rendah lemak, serta perbanyak asupan buah dan sayuran.
  6. Berhenti merokok, minum minuman beralkohol, dan hindari kopi untuk sementara waktu.

Dilakukan oleh Dokter gigi

  1. Biasa meresepkan pasta gigi khusus serta obat kumur khusus.
  2. Bila disebabkan oleh alat perawatan gigi, maka dokter akan menyarankan untuk menghentikannya sementara waktu.
  3.  Pasien dengan xerostomia kronis mungkin akan diresepkan air ludah tiruan.
  • Oleh dokter spesialis THT: Bila disebabkan oleh kondisi kesehatan pada organ THT, maka dokter akan mengatasi kondisi tersebut.
  • Oleh dokter spesialis Penyakit Dalam: Bila disebabkan oleh penyakit metabolisme atau kondisi tubuh lainnya.

Mencegah Bau Mulut

  1. Cukupkan minum dan hindari kondisi dehidrasi.
  2. Rutin menyikat gigi minimal 2x sehari yang kemudian diakhiri dengan obat kumur setidaknya 30 detik. Ganti sikat gigi setiap 2 atau 3 bulan.
  3. Secara berkala bersihkan sela gigi menggunakan dental floss.
  4. Rutin mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
  5. Hindari Rokok dan minuman beralkohol serta batasi konsumsi kopi.
  6. Tidak mengkonsumsi makanan yang setelahnya dapat menyebabkan bau pada mulut.
  7. Rutin ke dokter gigi untuk periksa dan lakukan pembersihan karang gigi (dental scaling) 2x setahun.