Deteksi Dini Gejalan Gerd atau Serangan Jantung

Indra K Muhtadi

Hampir semua orang pernah merasakan rasa tidak nyaman di dadanya. Bahkan ada kalanya rasa tidak nyaman tersebut masuk ke dalam kategori nyeri. Tentunya apa bila terjadi pada dada sebelah kiri, penderita akan merasa khawatir bahwa rasa nyeri tersebut akibat dari masalah yang ada pada jantung. Walaupun masalah pada jantung hanyalah satu dari beberapa penyebab, namun memang yang paling sering adalah serangan jantung dan GERD,

Lokasi Nyeri pada Dada
Baik nyeri dada akibat GERD ataupun karena serangan jantung, terjadi di belakang tulang dada sehingga membuatnya sulit untuk dibedakan. Tapi lokasi lainnya selain di belakang tulang dada dapat menjadi petunjuk untuk menentukan penyebabnya apakah sebuah GERD atau benar sebuah serangan jantung, sbb.:

  • Rasa nyeri pada dada karena serangan jantung hampir selalu akan menjalar ke lokasi lain yaitu ke lengan terutama lengan kiri bagian dalam, ke sela iga, ke bahu, ke leher, bahkan sampai menjalar ke punggung.
  • Sementara rasa nyeri karena GERD biasanya tidak begitu menjalar ke mana-mana, dan seringnya terpusat pada area di belakang tulang dada (sternum) saja. Kalaupun menjalar biasanya hanya ke arah kerongkongan (atas), atau ke bawah ke daerah “ulu hati” (epigastrium).

Jenis Rasa Nyeri GERD vs. Serangan Jantung
Penderita yang merasakan rasa nyeri karena serangan jantung sebenarnya bisa dikatakan mengalami pengalaman rasa nyeri yang tidak biasa. Sangkin tidak biasanya penderita sampai sering mendeskripsikan seperti rasa nyeri yang khas sbb.:

  • Dada terasa seperti tertabrak benda keras
  • Dada terasa seperti dirobek
  • Dada terasa seperti ada gajah yang duduk di atasnya
  • Dada terasa sempit, dll.

Sementara rasa nyeri karena GERD sering dikatakan sebagai rasa nyeri yang “tajam” atau dada terasa seperti “terbakar” yang berasal dari bagian dalam dada. Rasa nyeri karena GERD akan lebih terasa saat menarik nafas dalam atau ketika batuk, sementara karena serangan jantung rasa nyeri akan tetap sama bila menarik nafas panjang atau ketika batuk. Pada kasus GERD yang parah, rasa nyeri bisa sampai membuat nyeri di kerongkongan yang tidak terjadi pada saat serangan jantung.
 
Posisi Tubuh Terhadap Rasa Nyeri
Posisi tubuh yang berubah dan berefek pada perubahan “intensitas rasa nyeri” juga dapat menjadi petunjuk apakah rasa nyeri berasal dari GERD atau karena serangan jantung. Bila rasa nyeri cendrung berkurang dan terasa lebih nyaman ketika tubuh dirubah posisinya, maka kemungkinan besar rasa nyeri terjadi karena GERD. Begitu juga bila ketika posisi tubuh bagian atas lebih ditegakkan atau dibawa berdiri, maka rasa nyeri karena GERD cendrung akan terasa berkurang. Sebaliknya ketika tubuh dibawa membungkuk atau tubuh dibaringkan, maka rasa nyeri karena GERD akan terasa meningkat intensitasnya. Sementara, rasa nyeri karena serangan jantung, ketika serangan terjadi akan berasa tetap nyeri, tidak bertambah dan tidak pula berkurang walaupun tubuh sudah dirubah-rubah posisinya sedemikan rupa.
 


Nyeri Dada Terjadi Bersamaan dengan Nyeri Perut
Nyeri dada bisa juga terjadi berbarengan dengan nyeri perut. Walaupun jarang, bahkan serangan jantung pun dapat disertai dengan adanya keluhan nyeri perut. Tapi nyeri dada yang disertai dengan nyeri perut atau bisa kita sebut sebagai keluhan combo, lebih sering disebabkan oleh:

  1. GERD, terutama pada ulu hati, seperti yang sudah banyak dibahas di atas.
  2. Akumulasi gas pada pencernaan. Nyeri biasa dimulai pada perut terlebih dahulu baru diikuti oleh nyeri pada dada, lalu bisa diikuti oleh konstipasi (sembelit) dan flatulensi (sering kentut). Keluhan ini biasa muncul terutama setelah makan terlalu banyak.
  3. Peptic ulcer (tukak lambung) ditandai dengan nyeri yang sangat pada perut, sering kentut, lalu diikuti rasa seperti keluhan GERD.
  4. Usus buntu dengan nyeri perut yang dirasakan terutama bagian bawah, sembelit, muntah, demam sebelum akhirnya muncul juga rasa nyeri di dada.
  5. Batu empedu dengan nyeri dada di bawah tulang dada dan nyeri perut pada perut bagian atas, lalu bisa terjadi mual dan muntah.
  6. Stres dan rasa cemas yang mencetus rasa nyeri tumpul pada perut bagian atas dibarengi oleh mual, lalu disusul dengan rasa nyeri seperti ditusuk pada dada. Keluhan lain yang sering menyertai adalah khawatir berlebih, sangat letih, nafas memburu, dan denyut jantung yang cepat dll.

Penanganan Nyeri Dada karena Masalah di Jantung
Seperti yang disampaikan di atas, bahwa nyeri dada karena masalah pada jantung merupakan kasus gawat darurat dan harus segera mendapatkan pertolongan. Golden period atau waktu emas untuk menyelamatkan pasien pada kasus serangan jantung sangat sempit, yaitu berada dalam rentang waktu 6 saja. Bila penderita bisa mendapatkan pertolongan di bawah 6 jam tersebut, maka prognosisnya akan baik. Tapi bila lebih dari 6 jam maka penderita bisa sampai kehilangan nyawanya. Dokter akan menangani sesuai dengan penyebab yang ada pada jantung tersebut, seperti: myocarditis (radang otot jantung), pericarditis (radang selaput bungkus jantung), cardiomyopathy (kematian otot jantung), coronary artery disease (penyakit jantung koroner), karena masalah pada katup-katup jantung, dll. Penderita bisa langsung dirawat di dalam ruang intensif khusus jantung (CICU – cardiac intensive care unit).

Apapun penyebab nyeri dada, baik itu karena GERD, karena serangan jantung atau masalah lainnya pada jantung, atau karena berbagai kondisi medis yang sudah diuraikan di atas; nyeri dada tidak bisa diabaikan dan dianggap sepele. Biarkan dokter yang menegakkan diagnosis pasti penyebabnya, apa lagi merupakan pengalaman nyeri dada yang terjadi pertama kali. Menjadi sangat penting untuk mengetahui tanda, gejala, dan ciri khas dari nyeri dada. Selain agar lebih bisa memastikan penyebab nyeri adanya, juga akan mempermudah dokter saat anamnesis guna tegaknya diagnosis yang lebih tepat. Tepat dan cepatnya penegakan diagnosis nyeri dada bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati.