Pemahaman dan Penanganan Insomnia

 Indra K Muhtadi, 11 Juli 2024

Secara definisi insomnia adalah kesulitan tidur, kesulitan untuk tetap tertidur, atau keduanya, sehingga menyebabkan kurangnya durasi tidur atau rendahnya kualitas tidur.  Pada akhirnya mengurangi kemampuan penderitanya untuk berfungsi maksimal di siang hari, mengurangi kualitas hidup dan performa kerja.  Insomnia bukan sebuah penyakit, namun merupakan gejala dari berbagai macam kondisi kesehatan dan kejiwaan. Menurut sebuah penelitian, 30-50% orang di dunia pernah mengalami insomnia, yang bisa dialami oleh kalangan, namun terutama dialami usia dewasa terutama manula, dan insomnia dapat bertahan sampai 3 bahkan 6 bulan.


Penyebab Insomnia

  1. Penyebab utama Insomnia adalah kondisi stress yang dialami seseorang.  Seperti ujian, wawancara, presentasi, saat hamil, dll.  Akan hilang bila yang bersangkutan telah dapat mengatasi faktor stress tersebut.  Tapi dapat muncul kembali bila kondisinya berulang.
  2. Dapat juga terjadi karena faktor lingkungan seperti lingkungan yang terlalu berisik, atau cuaca yang terlalu ekstrim, kondisi tempat tidur yang buruk, dll.
  3. Insomnia yang kronis terjadi karena kondisi sbb.: Obesitas, nyeri yang kronis, emfisema yang parah, menopause, bronkhitis, penyakit ginjal kronis, fibromyalgia, chronic fatigue syndrome, parkinson, cluster headache, hyperthyroid, depresi, schizophrenia, dst.
  4. Insomnia juga dapat disebabkan karena zat kimia seperti obat-obatan stimulant, caffeine, alcohol, nikotin pada perokok, dll.
  5. Atau insomnia disebabkan karena memang memiliki kelainan saat tidur seperti: RLS (Restless Leg Syndrome), PLMD (Periodic Limb Movement Disorder), SAS (Sleep Apnea Syndrome), CRD (Circadian Rhythm Disorder).

Bila kelima penyebab di atas tidak ada, maka insmonianya merupakan insomnia primer atau disebut sebagai psychophysiologic insomnia. Penderita insomnia ini tidak dapat meingistirahatkan fikirannya.

Komplikasi Insomnia

  • Tidak dapat berfungsi maksimal di siang hari,
  • Susah berkonsentrasi,
  • Gangguan daya ingat,
  • Lebih gampang emosi dan terkena stress,
  • Lebih gampang terkena depresi.


Penanganan Insomnia
Penanganan insomnia akan sangat tergantung dari penyebabnya.
Tanpa Obat
Dengan cara memperbaiki status psikologis dan perilaku dengan cara:

  • Olahraga teratur setidaknya 20 menit sehari, 4-5 jam sebelum tidur,
  • Jangan memaksa untuk tidur,
  • Buat jadwal tidur yang teratur; patuhi,
  • Jangan minum kopi, teh, soft drink. Minimal 6 jam sebelum tidur,
  • Hindari rokok pada malam hari. Minimal 6 jam sebelum tidur,
  • Jangan tidur dalam keadaan lapar,
  • Atur lampu, suhu, dan keheningan di kamar tidur,
  • Jangan membawa rasa khawatir ke tempat tidur.  Selesaikan sebelum masalah sebelum tidur,
  • Lakukan relaksasi sebelum tidur


Dengan Obat
Obat-obatan tidur tidak menyembuhkan insomnia, namun hanya mengurangi dan hanya memecahkan masalah sesat.  Pilihan obat tergantung dari tipe dan penyebab insomnianya.

  • Quick acting, short lasting drugs: Zolpidem
  • Long lasting drugs: Flurazepam, Temazepam, Estazolam, Antidepressants
  • Hypnotics drugs: Estazolam, Flurazepam, Temazepam, Triazolam.
  • Hormon: Melatonin dan Ramelteon; Melatonin adalah hormon yang dikeluarkan otak saat kondisi gelap yang membuat orang mengantuk.  Sementara Ramelteon obat yang merangsang reseptor melatonin untuk bekerja optimal.


Pencegahan Insomnia

  • Hidup bahagia, dan jangan terbawa suasana sedih berkepanjangan,
  • Perbaiki lingkungan tempat tinggal, tinggal di tempat yang nyaman dan minim polusi,
  • Perbaiki tempat tidur,
  • Segera berobat bila memiliki penyakit apa lagi penyakit kronis yang harus senantiasa ditangani seoptimal mungkin,
  • Berhenti merokok dan konsumsi alkohol,
  • Hindari mengkonsumsi obat-obatan yang berisi narkotika,

Bila memiliki kelainan tidur segera konsultasikan ke dokter, jangan berlarut-larut.