Kenali 17 Penyebab Anemia

Indra K. Muhtadi

Anemia bisa menjadi sesuatu yang sangat membahayakan, merupakan suatu istilah yang menggambarkan kondisi rendahnya jumlah sel darah merah di dalam tubuh seseorang, yang di Indonesia dikenal dengan istilah kurang darah. Orang yang anemia disebut anemic.  Darah terdiri dari dua bagian yaitu plasma dan sel. Bagian sel terdiri dari berbagai tipe sel di mana salah satunya adalah sel darah merah. Fungsi utama sel darah merah adalah sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, yang dimungkinkan karena sel darah merah memiliki molekul hemoglobin. Sel darah merah diproduksi dalam sumsum tulang dengan melalui proses yang spesifik dan kompleks. Untuk dapat diproduksi secara sempurna ada beberapa bahan yang harus tersedia di antaranya adalah zat besi, asam folat, vitamin B12 dan enzim erythropoietin yang disekresikan oleh ginjal.

Penyebab Anemia
Anemia terjadi karena tubuh kekurangan haem dan globin.  Di dalam Haem terdapat Fe (zat besi), asam folat, dan vitamin B12.  Tapi tetap yang dominan adalah unsur proteinnya (globin). Jadi selain terjadi karena kekurangan Fe, asam folat, dan B12, anemia bisa terjadi karena kekurangan protein (asam amino) dan juga energi yang dibutuhkan untuk memproses pembuatan Hb tersebut.  Berikut adalah kondisi yang dapat menyebabkan anemia:

  1. Perdarahan. Terjadi karena adanya luka terbuka, menstruasi yang banyak, ulkus di lambung atau usus, dan kanker.
  2. Defisiensi zat besi. Zat besi atau Fe merupakan bahan dasar pembuat sel darah merah sebagai struktur dari hemoglobin. Bisa terjadi karena asupan gizi yang kurang atau karena tidak terserap akibat ada masalah pada pencernaan. Dapat juga terjadi karena Fe lepas keluar tubuh karena adanya kanker usus besar, kanker uterus, polyp pada usus, wasir, dll.
  3. Defisiensi asam folat dan vitamin B12.  Bisa terjadi bila tidak memperhatikan diet yang didapat dalam makan sehari-harinya.
  4. Kekurangan protein dan karbohidrat. Protein sebagai sumber asam amino dibutuhkan sebagai pembentuk globin di dalam Hb, sedangkan karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi untuk memproses pembuatan Hb tersebut.
  5. Penyakit Kronis. Penyakit yang terjadi dalam waktu lama seperti infeksi kronis (TBC misalnya) serta kanker dapat merusak metabolisme dan mempengaruhi kerja sumsum tulang.
  6. Penyakit Ginjal. Saat ginjal sakit atau rusak, ginjal dapat gagal mensekresi erythropoietin dan membantu sumsum tulang memproduksi sel darah merah. Pada mereka dengan GGT atau Gagal Ginjal Terminal (ESRD = End Stage Renal Disease), hormon ini bisa tidak diproduksi sama sekali.
  7. Kehamilan. Terjadi karena bertambahnya volume cairan pada tubuh wanita hamil sehingga konsentrasi darah menjadi rendah, tercipta lah suatu kondisi seperti anemia.
  8. Gizi Buruk. Selain Fe, dibutuhkan zat lain seperti asam folat dan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah. Bila asupan nutrisi buruk, biasanya asupan Fe, asam folat, dan vitamin B12 juga menjadi buruk.
  9. Masalah Penyerapan Vitamin B12. Disebut sebagai Pernicious Anemia, yang dapat terjadi bila ada masalah pada pencernaan terutama lambung.
  10. Sickle Cell Anemia. Merupakan anemia karena kesalahan produksi sehingga bentuk sel darah merah menjadi seperti bulan sabit. Merupakan penyakit turunan terutama untuk orang Afrika, Timur Tengah, dan Mediterranean. Dapat diketahui sejak usia anak-anak.
  11. Thalassemia. Terjadi karena tidak adekuatnya produksi sel darah merah. Juga merupakan penyakit keturunan untuk orang Afrika, Mediterranean, dan Asia Tenggara.
  12. AlcoholismAlkohol bersifat toksik untuk sumsum tulang.
  13. Penyakit Sumsum Tulang. Seperti Leukemia atau lymphoma.
  14. Anemia Aplastic. Terjadi karena infeksi virus atau tengah menjalani kemoterapi.
  15. Anemia Hemolitik. Terjadi karena sel darah merah hancur sebelum waktunya. Penyebabnya bisa karena penyakit turunan seperti spherocytosis, elliptocytosis, atau kekurangan zat G6PD dalam tubuh.
  16. Pengobatan. Obat yang dapat mencetus anemia di antaranya obat anti kejang, obat HIV, obat malaria, dan beberapa antibiotik (penicillin dan chloramphenicol), anti jamur, dan antihistamin.

Penyebab Lain. Seperti masalah thyroid, penyakit liver, keracunan timbal, keracunan insektisida, infeksi cacing, AIDS, dll.