Apa itu Quick Count Pilpres 2024 dan Bagaimana Cara kerjanya

K-Lite – Pemilu 2024 telah terlaksana secara serentak diseluruh penjuru indonesia, Pemilu di Indonesia juga serentak ditutup pada jam 1 siang, salah satu yang menjadi perhatian semua orang saat pemilu adalah quick count pilpres.

Penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan cukup memakan waktu, karena jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Indonesia mencapai 204,8 juta jiwa dan penghitungan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Alhasil, penghitungan suara diprediksi akan dilangsungkan hingga 20 Maret 2024. Tak heran, muncullah metode quick count atau perhitungan secara cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Hasil dari perhitungan cepat ini sering digunakan sebagai prediksi hasil akhir yang diumumkan oleh KPU. Menurut berbagai sumber, metode ini dilakukan dengan menggunakan ilmu statistik, yakni mengambil dan menghitung sebagian kecil sampel suara untuk memprediksi hasil akhir.

Oleh karena itu, biasanya hanya diambil sekitar 2.000-5.000 hasil dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari sekitar 823.220 TPS di seluruh Indonesia. Adapun pemilihan sampel ini tidak dilakukan secara acak, melainkan memiliki beberapa pertimbangan ataupun kriteria tertentu, sehingga sampel tersebut valid untuk menjadi perwakilan dari keseluruhan masyarakat.

Biasanya, lembaga survei menggunakan metode pencarian sampel stratified random sampling atau multistage random sampling.

Mengutip dari laman Mahkamah Konstitusi, pengumuman quick count ini harus dimulai dua jam setelah pemungutan suara di Indonesia bagian barat.

Sebagai catatan, sekalipun metode ini sudah diatur dalam Undang-undang No.7/2017 tentang Pemilu, tetapi quick count bukanlah hasil akhir pemilu (real count) dari KPU, sehingga tidak dapat dijamin 100% keakuratannya.

Namun, memang jika pengambilan sampel dilakukan dengan tepat, metode quick count bisa dipertanggungjawabkan akurasinya, karena rentang kesalahan (margin of error) yang kecil.

Lagipula, jika melihat sejarah perhitungan quick count dari pemilu sebelumnya, lembaga-lembaga survei yang sudah berpengalaman cukup akurat dalam memprediksi hasil pemilu. Akan tetapi, jika ditinjau dari sudut pandang kepentingan politik, memang ada kecenderungan metode ini tidak memiliki tingkat reliabilitas dan validitas yang dapat dipercaya 100%.

Lalu apa perbedaannya dengan Real count dan Exit Poll?

Apa itu Real Count?

Berbeda dengan pengumuman quick count, hasil real count dikeluarkan secara resmi oleh KPU. Real count adalah penghitungan suara dari semua TPS dengan menggunakan data formulir C. Dan biasanya proses penghitungan real count membutuhkan waktu lebih lama dibanding quick count. Dan paling cepat dua pekan setelah proses pemungutan suara. Perolehan suara real count akan dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatannya dalam rapat pleno terbuka. Dan masyarakat dapat mengetahui hasil penghitungan sementara real count melalui situs resmi KPU.

Apa itu Exit Poll?

Exit poll sekilas hampir sama dengan quick count, yang juga merupakan metode hitung cepat dengan mengambil sampel dari TPS sebagai sampel. Diberitakan Kompas.com (17/4/2019), exit poll adalan penghitungan suara menggunakan pemilih yang selesai menggunakan hak pilih di bilik suara sebagai basis responden, sekalipun tetap sampelnya adalah TPS.

Exit poll mendata pendapat dari satu responden lelaki dan satu responden perempuan dari setiap TPS sampel. Ini berbeda jika dibandingkan dengan metode quick count yang basis respondennya adalah formulir C1 plano. Jadi, dalam penghitungan exit poll, peneliti memilih secara acak pemilih yang keluar dari bilik suara yang selesai memilih. Mereka disodori sejumlah pertanyaan seperti “Puas dengan pemilu?” hingga “Siapa yang tadi dipilih?”.

Sehingga perbedaan quick count, real count, dan exit poll Dari penjelasan di atas, sudah diketahui dengan jelas pengertian dan juga perbedaan antara ketiga metode penghitungan suara tersebut. Perbedaan quick count dan real count adalah pada tim surveynya. Quick count bukanlah hasil resmi, sedangkan real count adalah hasil resmi dari KPU. Kemudian perbedaan quick count dan exit poll terletak pada sumber datanya, di mana quick count basisnya formulir C1 plano, sedangkan exit poll menggunakan responden pemilih.

-RIN-