Kekentalan Darah & Kesehatan Jantung

Istilah “kekentalan darah” termasuk istilah medis umum yang mungkin paling terkenal setelah istilah “masuk angin” dan “angin duduk”. Tapi berbeda dengan masuk angin yang hanya ada di negara-negara Melayu seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam; istilah kekentalan darah juga dikenal di berbagai negara termasuk dalam bahasa Inggris yang dikenal dengan sebutan “thick blood”. Darah manusia walaupun terlihat sama, sebenarnya tersusun atas kombinasi yang berbeda-beda dari sel-sel, protein, dan faktor pembekuan. Seperti juga hal lainnya di tubuh manusia, penyusun darah tersebut harus berada pada suatu keseimbangan agar bisa berfungsi normal dan mendukung kehidupan manusia. Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara protein dan sel-sel yang bertanggung jawab terhadap faktor pembekuan darah tsb., maka darah menjadi lebih kental, yang dalam istilah medis dikenal dengan “hypercoagulability”.
Terjadinya Kekentalan Darah
Ada 4 faktor yang dapat mencetus terjadinya kekentalan darah:
- Jumlah sel-sel darah yang beredar melebihi normal
- Penyakit-penyakit yang mempengaruhi pembekuan darah
- Kelebihan protein-protein pembekuan darah
- Karena adanya kelainan pembekuan darah.
Tapi keempat faktor di atas hanya dapat mencetus kekentalan darah bila ada kondisi yang melatarbelakanginya seperti:
- Kanker
- Lupus
- Polycythemia vera yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel-sel darah merah
- Defisiensi protein C
- Defisiensi protein S
- Mutasi prothrombin 20210
- Merokok, karena dapat merusak jaringan serta menekan produksi faktor-faktor anti pembekuan darah
- Gaya hidup yang tidak sehat lainnya.
Kekentalan Darah dan Sumbatan Pembuluh Darah
Darah yang mengental tidak menimbulkan gejala sampai sudah terjadi penyumbatan di dalam pembuluh darah. Penyumbatan pembuluh darah bisa terjadi pada pembuluh darah vena dan arteri. Yang paling sering adalah pada pembuluh darah vena, tapi yang lebih berbahaya bila terjadi pada pembuluh arteri. Bila terjadi pada pembuluh darah vena dapat menyebabkan rasa nyeri dan gangguan sirkulasi di area terjadinya penyumbatan. Gejala yang muncul akan sangat tergantung pada area mana terjadinya penyumbatan tsb., seperti pandangan kabur bila terjadi di area mata, pusing dan sakit kepala bila terjadi di area kepala, kulit mudah gatal dan memar bila terjadi pada area kulit, radang sendi bila terjadi pada area sendi, darah mens yang sangat banyak bila terjadi pada area reproduksi wanita, nafas pendek bila terjadi pada area paru-paru, dll.
Penanganan Kekentalan Darah
Penanganan kekentalan darah tergantung dari penyebabnya. Namun yang paling penting adalah penderita harus memodifikasi gaya hidupnya, yang buruk harus dirubah dan ditinggalkan. Dari sisi medis dokter akan memberikan obat:
- Antiplatelet therapy, adalah obat yang dapat mencegah menempelnya sel-sel pembekuan darah yang dikenal dengan nama platelets. Obat ini di Indonesia lebih dikenal dengan istilah “pengencer darah”. Contoh dari obat ini adalah asam asetilsalisilat (acetylsalicylic acid)
- Anticoagulation therapy atau thrombolytic, adalah obat untuk mencegah darah agar tidak menyumbat di dalam pembuluh darah. Contoh dari obat ini adalah warfarin.
Karena banyak juga orang yang memiliki faktor membuat darahnya mudah mengental tapi tidak mengalami pembekuan darah, maka boleh jadi kedua jenis obat di atas tidak diberikan.

Darah yang Encer
Selain darah yang kental, ada juga yang biasa dikenal dengan istilah “darah yang encer” atau dalam bahasa Inggris disebut dengan “thin blood”. Namun kondisi “darah encer” sebenarnya bukan kebalikan langsung dari kekentalan darah. Yang disebut sebagai darah encer sebenarnya kondisi di mana jumlah platelet atau trombosit di dalam darah lebih rendah dari normal, yang dikenal dengan sebutan thrombocytopenia. Jumlah normal trombosit adalah 150-450 ribu per microliter darah. Bila angkanya <150 ribu, dikatakan sebagai thrombocytopenia. Bila pada kekentalan darah komplikasi yang paling bahaya adalah saat terjadi penyumbatan pembuluh darah, maka pada darah encer komplikasi yang paling bahaya adalah perdarahan.
Penyebab Darah Encer
Darah encer atau rendahnya kadar trombosit di dalam darah dapat terjadi karena beberapa hal seperti:.
- Sumsum tulang tidak membuat trombosit yang cukup
- Defisiensi vitamin B12 dan asam folat
- Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi
- Infeksi, seperti demam berdarah, Hepatitis C, campak, mumps, campak Jerman (Rubella), dah HIV.
- Hamil
- Paska tindakan operasi besar
- Penyakit autoimun
- Kanker
- Karena obat-obatan, seperti obat penurun tekanan darah tinggi golongan diuretik, serta obat anti kekentalan darah seperti asam asetilsalisilat dan aspirin.
Menjaga Agar Darah Sehat
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar senantiasa memiliki darah yang sehat:
- Merevolusi gaya hidup, menjalani gaya hidup yang sehat dengan menjaga diet sehat teratur, olahraga terukur, tidur berkualitas, stres yang bisa dimanfaatkan, dan hati bahagia.
- Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain.
- Mencukupkan hidrasi dengan minum cukup setiap hari.
- Mengkonsumsi “pengencer darah” alami seperti Omega-3 atau bawang putih.
- Mengkonsumsi makanan yang menjaga agar darah tidak kental seperti jahe, kunyit, bawang bombai, teh hijau, ikan salmon, kenari, dan buah delima.
- Berolahraga untuk menjaga kesehatan pembuluh darah, karena darah yang kental menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku, tidak elastis, dan mudah terjadi pengapuran saat usia menua.
- Mengkonsumsi suplemen CoQ10 100-300 mg per hari.
Tidak semua penyakit jantung disebabkan oleh darah yang kental, tapi kekentalan darah dapat mempermudah terjadinya penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria yang dapat berujung serangan jantung, bahkan kematian. Darah yang kental juga tidak serta merta akan dapat menyebabkan kerusakan jantung atau serangan jantung. Karena kondisi tersebut hanya bisa terjadi ketika ada kombinasi antara buruknya gaya hidup dengan ada/tidaknya penyakit metabolisme. Maka bila yang bersangkutan juga memiliki darah yang kental, ia akan rentan untuk menderita sumbatan di pembuluh arteri koronaria di jantung sehingga beresiko terkena serangan jantung.
