Apa Sih Perbedaan antara PNS dan P3K?

K-LITE FM, BANDUNG – Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan selalu menjadi perhatian dan tujuan sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun ada yang belum mengetahui pembagian ASN, yang terbagi menjadi 2, PNS dan P3K. 

Disesuaikan dengan visi misi Jawa Barat, ingin menjadi provinsi yang juara lahir dan batin. Maka kesejahteraan harus dikedepankan, salah satunya good goverment yang dapat dicapai dalam 10 poin. Salah satunya kualitas pekerja dalam pemerintahan. 

P3K hadir untuk menjadi salah satu jalan masyarakat yang ingin bekerja menjadi ASN. Mereka yang menjadi P3K memiliki beberapa perbedaan dengan PNS. Dilihat dari kontrak kerja yang dimiliki oleh P3K, namun tidak ada uang pensiun. Sisi lainnya, P3K akan lebih fleksibel dan inovatif, dibandingkan dengan PNS. 

Bagi para calon P3K, akan ada orientasi yang didampingi oleh BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia), dan di Jawa Barat berlokasi di Cimahi. Mereka akan diajarkan bagaimana caranya membuka otak kanan ketika menggunakan pikiran. Dengan diajarkan dan diperkenalkan mengenai “dunia” ASN. Dalam pelaksanaannya, mereka dididik untuk berjalan sendiri di tempat kerjanya nanti. Kreativitas dikedepankan oleh program ini, mereka didorong untuk terus berfikir secara terbuka, yang baru diterapkan pada tahun ini. 

Pada pelaksanaanya, BPSDM sudah merancang program dengan efisien namun diusahakan seoptimal mungkin. Dijelaskan oleh Dr. Hery Antasari., S.T., M.Dev.Plg. mengenai sistem yang diterapkan ketika memberikan pelatihan. BPSDM membagi dalam 2 metode, yang dinamakan blended learning, ada yang berbentuk virtual karena daya jangkauannya lebih luas (12 ribu peserta), namun ada juga classical class selama 3 hari yang langsung tatap muka. 

Jika membahas perbedaan pelatihan, akan sangat dirasakan oleh PNS dan P3K. Ketika menjadi PNS, maka akan ada pra-jabatan yang harus dilalui oleh para pegawai selama berbulan-bulan. Sedangkan untuk P3K, mereka hanya akan merasakannya selama 3 hari, namun nilainya harus sama. 

Sebenarnya, P3K sangatlah cocok bagi para masyarakat yang memiliki pemikiran demi kemajuan bangsa Indonesia. Dengan bergabung bersama, mereka dapat menuangkan ide atau pemikiran, dan mampu mengimplementasikannya dari dalam. Selain itu, mereka yang tertarik jangan khawatir, karena tidak hanya kualifikasi yang dilihat. Kompetensi sangatlah berpengaruh pada proses seleksi. Jika memiliki spesialisasi, ditambah dengan sertifikasi, maka semakin besar peluang masyarakat untuk bergabung. 

Program ini pasti akan menimbulkan pro dan kontra dari banyaknya pendapat masyarakat Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, akan dibuktikan dengan kualitas dan kesuksesan  dari program P3K ini. Jika dikomunikasikan, pasti akan memperbaiki suatu isu yang timbul, karena akan ada kesepahaman diantara persoalan tersebut. 

Pada intinya, program ini sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin menjadi ASN dengan latar belakang apapun. Mereka dapat menyumbangkan bakat/kemampuan/spealisasinya bagi kemajuan negara, melalui program P3K yang sebenarnya adalah ASN.