Diabetes & Olahraga

dr Indra K. Muhtadi
Olah raga merupakan komponen penting dalam penatalaksanaan penyakit kencing manis atau diabetes melitus (DM). Jika penderita DM dapat tetap aktif sepanjang hidupnya, maka ia bisa lebih baik mengontrol DM-nya dan menjaga kadar gula darah senantiasa pada rentang normal. Karena mengontrol kadar gula darah sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dari DM seperti kerusakan syaraf, masalah jantung, penyakit ginjal, dll. Seorang penderita DM memiliki kadar gula di dalam darah yang tinggi yang disebabkan karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk memprosesnya atau tubuhnya tidak dapat menggunakan insulin secara tepat (terjadi resistensi insulin). Pada kedua kondisi tersebut, olah raga dapat mengurangi kadar gula dalam darah dan saat berolah raga otot dapat menggunakan glukosa tanpa insulin. Oleh karena itulah, olah raga menjadi sesuatu yang harus dilakukan oleh seorang penderita DM.
Fakta Tentang Diabetes & Olah Raga
- Sekitar 3 juta orang AS mengidap DM Tipe 1 yang dibawa sejak lahir.
- 1 dari 3 orang AS bisa terkena DM tipe 2 pada tahun 2050. Saat ini sudah 24 juta yang menderita, dan diestimasikan ada 60 juta dalam kondisi pra-diabetes.
- Penelitian terhadap 14 orang tanpa DM dan 7 orang dengan DM selama 4 hari; menunjukkan bahwa aktifitas fisik kecil setelah makan berefek cukup signifikan menjaga kestabilan kadar gula darah penderita DM, yang menyamai kadar gula darah orang tanpa DM.
- Olah raga secara umum juga, menurunkan resiko terkena penyakit berat sampai 50% dan mengurangi resiko kematian sampai 30%.

Agar Olah Raga Aman bagi Penderita DM
- Buatlah rencana untuk melakukan olah raga yang beragam untuk menghindari kebosanan. Coba fikirkan untuk juga melakukan dancing dan yoga yang diselingi dengan berjalan kaki dan berenang.
- Harus mendapatkan ‘lampu hijau’ dari dokter yang merawat dan harus mengikuti semua saran dari dokter. Biasanya dokter menyarankan 30 menit setiap harinya.
- Senantiasa me-monitor kadar gula darah, apa lagi memang diharuskan oleh dokter untuk melakukannya setiap akan berolah raga. Jika olah raga dilakukan lebih dari 1 jam, harus memeriksa kadar gula darah kembali sebelum memutuskan untuk melanjutkannya. Tanya kepada dokter berapa angka yang aman untuk Anda.
- Bawa cemilan/minuman berkabohidrat seperti buah, jus buah, teh manis kemasan, atau tablet glukosa. Segera konsumsi cemilan/minuman tersebut bila ada tanda-tanda hipoglikemia seperti: merasa linglung, lemah, lelah, lapar, sakit kepala ringan, tidak konsentrasi, bingung, dll.
- Mulailah secara bertahap, seperti 10 menit lebih lama setiap kalinya dan sebenarnya cukup sekitar 30 menit saja sekali berolah raga. Bila termasuk penderita DM dengan suntik rutin insulin, kurangi dosis insulin bila akan berolah raga (sekali lagi konsultasikan dengan dokter).
- Jadikan menjadi suatu kebiasaan; makan, minum obat, dan berolah raga pada waktu yang sama setiap harinya. Bila perlu minta dokter membuatkan jadwal berolah raga untuk setiap minggunya.
- Carilah teman dalam berolah raga. Selain untuk membuang kebosanan, juga dapat menjadi penjaga bila terjadi kondisi hipo atau hiperglikemia.
- Jaga kesehatan kaki, karena banyak penderita DM yang mengalami kerusakan peredaran darah di kaki sehingga membuat kaki rentan terhadap cedera dan infeksi.
- Minum yang cukup banyak; sebelum, selama dan sesudah berolah raga. Kondisi dehidrasi dapat mempengaruhi kadar gula darah juga.
- Hentikan semua aktivitas olah raga yang dilakukan bila tiba-tiba merasakan nyeri atau sakit.
Penutup
Komitmen yang tinggi harus dimiliki oleh setiap penderita DM dalam penatalaksanaan penyakitnya, termasuk di dalamnya komitmen untuk berolah raga secara rutin dan terukur. Kondisi DM penderitanya amat sangat tergantung dari keteraturan berolah raga yang dilakukannya. Olah raga sangat kritikal untuk mengurangi resiko-resiko berbahaya dari DM seperti serangan stroke, retinopathy yang dapat mencetus kebutaan, nephropathy yang berujung pada gagal ginjal, serta penyakit dan serangan jantung. Selain itu olah raga dapat memperbaiki kerja insulin dan metabolisme karbohidrat di dalam tubuh.
Karena pada dasarnya, salah satu resep yang harus ‘ditulis’ dokter di dalam blanko resep bagi seorang penderita DM adalah “OLAH RAGA”
