Tips Bagaimana “Mencintai Diri Sendiri”

dr Indra K. Muhtadi 16 Januari 2024

Sejak kecil kita diajarkan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang lain dan akhirnya menjadi kebiasaan bagi kita. Tapi seberapa seringkah Anda berterima kasih kepada diri sendiri? Padahal mengucapkan terima kasih kepada tubuh Anda merupakan hal terpenting yang harus Anda lakukan. Momentum tahun 2024 ini dapat Anda ambil dalam membuat sebuah resolusi tahun depan untuk mulai berterima kasih kepada diri Anda, lebih dari yang selama ini Anda lakukan. Bukan berarti harus menjadi seorang yang narsis, melainkan berterima kasih dengan cara lebih mencintai diri Anda, menjaganya agar jangan sampai menderita dan rusak akibat gaya hidup yang Anda jalani. Karena sampai akhir hayat nanti, di dalam tubuh itulah Anda akan selalu berada. Sebagai manusia, kita tidak akan lepas dari kehidupan social,  butuh orang lain dalam menjalankan hidup. Namun justru lebih sering memikirkan orang lain dibandingkan memikirkan mengenai kesehatan Anda. Bukan menyarankan Anda mengurangi memberikan perhatian kepada orang yang Anda cintai, tapi ingin mengingatkan bahwa tubuh Anda pun membutuhkan sentuhan cinta Anda.

Mencintai diri sendiri, akan melibatkan aspek fisik dan psikis, nah, kita akan bahas satu persatu :

Aktifitas Olah raga

ASPEK FISIK
Ada 5 pilar dan 3 penguat pilar gaya hidup sehat yang menjadi tiang kesehatan Anda. Tiga dari 5 pilar tersebut adalah aspek fisik yang harus diperhatikan dalam usaha mencintai diri sendiri.
Ketiga pilar tersebut adalah sbb:


1. Diet
Diet berarti mengatur asupan makan dan minuman. Agar tubuh Anda merasa dicintai oleh pemiliknya, pilar pertama adalah Anda harus memiliki pola makan yang teratur. Makanlah 3 kali dalam sehari yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Jangan ada yang dilewatkan, kecuali Anda sedang berniat berpuasa. Bicara tentang puasa, sesekali saluran pencernaan Anda juga harus diistirahatkan. Baca dalam artikel lain mengenai puasa dan kesehatan. Hal yang juga tidak kalah penting adalah porsi makan, karena tidak boleh makan secara berlebihan. Seseorang sering tidak menyadari makannya sudah berlebihan karena mengabaikan kandungan kalori dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Misalnya cemilan dan minuman manis yang boleh jadi kalorinya sangat tinggi, sehingga total asupan kalori harian menjadi berlebih.
 
2. Aktivitas Fisik dan Olahraga
Hippocrates mengatakan, bila ingin sehat tidak cukup hanya mengatur diet, tapi juga harus berolahraga. Bedakan antara aktivitas fisik dan olahraga yang dibedakan dari nadi orang yang melakukannya dan bisa dibaca di dalam artikel lain cara menghitungnya. Aktifitas fisik harus dilakukan karena Anda harus menghindari memiliki gaya hidup yang sedentary atau malas bergerak. Sementara olahraga juga harus rutin dilakukan. Bila dalam suatu aktivitas olahraga belum tercapai denyut nadi olahraga, maka yang dilakukan hanya aktivitas fisik biasa. Tapi hindari juga agar jangan melewati denyut nadi maksimum ketika berolahraga yang malah bisa membahayakan tubuh bahkan nyawa Anda. Bila terlalu repot menghitungnya, Anda bisa gunakan fitness tracker. Terlepas dari pro dan kontra manfaatnya, alat ini jelas bisa membantu memberikan data jumlah denyut nadi Anda ketika berolahraga.
 
3. Beristirahat
Yang dimaksud beristirahat di sini adalah tidur di saat malam hari. Seperti juga diet, agar tubuh sehat Anda harus memiliki waktu tidur yang teratur, dan cobalah untuk mematuhi jadwal tersebut. Insomnia sering terjadi justru karena seseorang sering melawan kantuk dan tidak mematuhi jadwal tidurnya. Cukupkanlah waktu tidur malam Anda antara 7-8 jam, atau setidaknya selalu di atas 6 jam. Itu pun harus dalam kondisi yang berkualitas. Artinya Anda tidak terjaga selama waktu tersebut. Bila susah untuk tertidur, susah memiliki waktu tidur malam yang panjang, atau sangat mudah terbangun di malam hari untuk alasan buang air kecil, terkejut, dll.; ini berarti tidur Anda tidak berkualitas. Stres sangat sering tercetus dalam kondisi seseorang kurang tidur atau tidurnya tidak berkualitas.

Ada 3 poin, yang lebih spesifik tentang pengutan kesehatan fisik : berhenti meroko dan menjauhi asap rokok, medical check up dan vaksinasi (dewasa).

Laugher therapy

 
ASPEK PSIKIS
Dua dari 5 pilar gaya hidup sehat, dua di antaranya  merupakan aspek psikis yang juga tidak boleh luput dalam usaha mencintai diri sendiri. Kedua pilar tersebut adalah sbb.:

1. Stres
Jangan anggap enteng masalah stres, karena lebih dari 75% penyakit yang dirasakan oleh fisik, terjadi karena ada faktor stres atau yang disebut sebagai somatoform. Tidak mungkin seorang yang masih hidup dan masih waras, untuk tidak memiliki stres. Jadi stres bukannya harus ditakuti, dihindari dan diingkari; justru stres harus dijadikan teman, dihadapi, dan diakui keberadaannya. Kemudian pergunakanlah pencetus stres atau stressor yang ada menjadi bahan bakar semangat untuk menjalani hidup. Dengan demikian Anda akan dapat memaknai stres untuk membuat hidup Anda menjadi lebih hebat. Baca dalam artikel lain berjudul Stres untuk Hebat, seri 1 dan 2.

2. Hidup Bahagia
Walaupun diletakkan di akhir, bukan berarti kurang penting. Justru mungkin menjadi hal yang paling penting. Rasa bahagia merupakan suatu rasa yang subjektif dan berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Sehingga sangat sulit untuk mendefinisikan bagaimana hidup yang bahagia itu. Tapi yang jelas, rasa bahagia bisa selalu hadir di dalam kehidupan bila yang bersangkutan selalu merasa cukup, serta mensyukuri apa yang ada serta dan tidak meratapi apa yang tidak ada. Berikhtiarlah secara maksimal, tapi tawakalkan keputusannya kepada sang Maha Pencipta. Dekatkanlah hati senantiasa kepada Tuhan, maka apa pun yang dihadapi di dalam kehidupan akan menghadirkan rasa yang bahagia di dalam hati.
 
Tips Tambahan Mencintai Diri dari Aspek Psikis
Mencintai diri sendiri dari aspek psikis yang pada intinya untuk mengatasi stres dan menjalani hidup yang bahagia juga dapat dilakukan dengan cara-cara sbb.:

  • Memperbaharui wawasan dengan membaca. Baik buku fisik maupun buku elektronik yang bisa Anda pilih dan download sesuai kesukaan Anda. Sudah banyak penelitian yang melaporkan bahwa membaca dapat menenangkan hati.
  • Ciptakan kondisi di sekitar Anda yang sesuai dengan kesenangan Anda seperti menyediakan vas dengan bunga segar, memasang parfum ruangan, bahkan dengan aroma therapy; di kantor, di rumah, dan di dalam kendaraan Anda.
  • Miliki tempat favorit untuk Anda kunjungi yang dapat menenangkan diri. Sebagian orang memilih perpustakaan, sebagian lagi memilih taman, alam terbuka, tapi ada juga yang memilih untuk pergi window shopping ke mall.
  • Lakukan self-motivation dengan berbicara mengenai hal-hal positif dengan suara keras di depan sebuah cermin. Hal ini juga sudah banyak diteliti dapat meningkatkan semangat dalam bekerja dan menjalani aktivitas keseharian Anda.
  • Digital detox. Istilah yang baru di era millennial ini. Maksudnya adalah menyediakan satu waktu untuk tidak memegang gadget dan terputus dari dunia digital. Karena sudah ada penelitian yang melaporkan bahwa dunia digital sangat stressful dan bisa mencetus depresi, terutama untuk mereka yang belum terbiasa dengannya.
  • Slowing down. Sadarkah Anda, Anda kini selalu berada di “jalur cepat” dalam menjalani hidup ini? Bukan saja yang berhubungan dengan pekerjaan, tapi juga dengan kehidupan di luar pekerjaan. Cobalah sesekali untuk “pindah” ke “jalur lambat”. Cobalah untuk makan lebih lambat, bicara lebih lambat dan teratur, melakukan aktivitas di rumah di waktu senggang dengan lebih perlahan; maka Anda akan merasakan ketenangan yang luar biasa.
  • Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Karena you are the greatest person under your skin. Cintailah diri Anda apa adanya. Orang lain berbeda dengan Anda dan akan selalu tidak bisa disamakan.
  • Buatlah daftar hal yang Anda ingin lakukan di dunia ini, dan usahakanlah untuk melakukannya satu demi satu. Buatlah target dan kejar target tersebut. Karena hal yang paling Anda sesali di kala tua nanti bukan hal salah yang Anda lakukan, tapi justru hal-hal yg belum sempat Anda lakukan.

Carilah pertolongan dan teman curhat. Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa membutuhkan orang lain. Hindarilah untuk hidup atau menjalani aktivitas kehidupan ini seorang diri. Lakukanlah bersama orang yang Anda cintai, bersama teman, atau buatlah teman baru. Dengan berbagi hati akan selalu merasa lebih ringan.