Shifting From Start Up To Corporate Entrepreneurship: Manajemen Dan Karyawan Beorientasi Pada Konsumen
Meriza Hendri Rabu, 03 Januari 2024
Konsumen adalah raja, tentu sebuah kalimat yang sudah tidak asing lagi bagi para start up karena “hidupnya” bisnis sangat tergantung kepada konsumen. Bahkan ada sebuah quote tentang bagaimana sejatinya atasan atau bos dari setiap orang di perusahaan itu bukan direktur utama, direktur atau bahkan pemilik perusahaan, akan tetapi adalah konsumen.
Konsumen merupakan orang atau organisasi yang mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh para start up. Nah, inilah terjadi transaksi antara produsen dengan konsumen dan apa yang didapatkan oleh produsen? Revenue dengan rumums Price x Quantity, yaitu harga produk dan jumlah barang yang dibeli oleh setiap konsumen. Konsep dasar ini menjadi penting bagi setiap start up untuk bisa memahami hakekat konsumen dan bisnis.
Konsumen yang dipahami oleh start up diawal dari perilaku konsumen atau consumer behavior mulai dari pemahaman atas masalah yang mereka hadapi, mencari alternatif produk untuk menyelesaikan masalah mereka, mengevaluasi sampai memutuskan, menggunakan dan juga evaluasi atas produk yang sudah mereka konsumen. Ada hal yang sangat mendasar yang harus dipahami dengan baik oleh setiap start up ketika berhubungan dengan konsumen.
Tugas start up adalah membuat produk yang bisa memenuhi harapan konsumen agar mereka puas dan sampai loyal. Belum lagi proses pengenalan produk (attention), menarik (interest), berminat (desire) sampai dengan beli (action), Proses panjang yang harus benar-benar dipahami dan dikawal untuk bisa membuat mereka puas dan loyal.
Pemahaman terhadap jenis-jenis konsumen juga menjadi penting, mulai dari consumer market, business market, non profit market sampai dengan global market yang pastinya memiliki perilaku yang berbeda-beda sehingga memerlukan treatment yang berbeda-beda.
Selanjutnya tentu berhubungan dengan segmentasi, targetting, positioning sampai dengan bauran pemasaran, selling, service serta bagaimaan mengelola hubungan jangka panjang dengan konsumen sehingga dapat membuat konsumen itu memberikan value yang optimal kepada start up. Hanya saja, tentu hal ini tidak bisa dipahami dan dilakukan oleh start up saja, akan tetapi juga melibatkan seluruh manajemen dan karyawan dalam konteks corporate entrepreneurship.
1. Mindset manajemen dan karyawan tentang hakekat produk yang dibuat oleh perusahaan diawal untuk membantu menyelesaikan masalah karyawan.
Manajemen dan karyawan memerlukan story dari founder tentang bagaimana awal berdiri perusahaan dan siapa konsumen dan bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen sampai bagaimana membuat mereka puas dan loyal. Tidak lepas pula siapa konsumen pertama kali, baik individu ataupun perusahaan. Hal ini penting membangun kesadaran akan konsumen perusahaan dan akan mendorong mereka untuk terus meningkatkan kesadaran akan konsumen perusahaan tersebut yang sudah diawali oleh para founders
2. Perusahaan tidak akan berumur panjang kalau tidak bisa berorientasi pada konsumen karena hidupnya perusahaan itu sangat tergantung pada permintaan konsumen,
Adanya pemahaman dasar bahwa perusahaan sangat tergantung pada konsumen dan bila gagal memenuhi harapan konsumen, akan membuat perusahaan kalah bersaing dan tidak dapat mencapai tujuan secara optimal. Adanya urgensi atau kemendesakan untuk bisa fokus pada konsumen menjadi penting bagi setiap manajemen dan karyawan perusahaan.
3. Setiap manajer dalam perusahaan diminta untuk benar-benar bisa memahami konsumen dan perusahaan berorientasi pada konsumen.
Hal ini menjadi target setiap founder untuk bisa menekankan pada setiap manajemen dan karyawan untuk bisa memahami konsumen dan fokus pada konsumen. Permintaan ini menjadi sangat penting untuk bisa membangn corporate entrepreneurship sehingga setiap orang bertanggungajwab dan menjadi bagian dari upaya membesarkan perusahaan dengan dasar konsumen.
4. Kepuasan dan loyalitas konsumen adalah visi dari perusahaan yang harus dikomunikasikan secara terus menerus kepada manajemen dan karyawan.
Perusahaan ditekankan pada bagaimana founder memiliki impian besar untuk perusahaan dengan berorientasi pada konsumen. Konsumen adalah tujuan akhir perusahaan untuk bisa melayani dengan optimal sehingga mereka bisa puas dan loyal dan bagi perusahaan, dapat memberikan value atau nilai yang terus bertambah berupa revenue dan mengurangi cost untuk mendapatkan laba.
5. Memberikan coaching dan mentoring kepada manajemen dan karyawan tentang perilaku konsumen berbasis segmentasi, targetting dan positioning.
Hal sangat dibutuhkan oleh manajemen dan karyawan dalam membangun mindset berorientasi pada konsumen karena diperlukan proses yang tidak sebentar. Yang tidak kalah penting adalah bagaimana proses yang terus menerus dan juga berbasis pada konsep dasar founder membangun usaha tersebut untuk menyelesaikan masalah konsumen. Yang tidak kalah penting adalah bagaimana founder memahami konsumen, membuat produk, menyampaikan kepada konsumen serta membangun hubungan jangka panjang kepada konsumen sampai mereka puas dan loyal.
6. Menyediakan kebijakan, fasilitas pendukung, SOP, sampai dengan program pemasaran sebagai acuan dasar untuk mengembangkan mindset orientasi pada konsumen serta bagaimana melayani konsumen.
Manajemen dan karyawan memerlukan support system untuk bisa memiliki mindset ini untuk bisa terus tumbuh dan berkembang. Support system yang diperlukan adalah kebijakan yang mendukung manajemen dan karyawan untuk bisa berorientasi konsumen, kewenangan mereka dalam menganalisis serta melayanai konsumen, SOP dalam layanan konsumen sampai dengan program pemasaran berbasis konvensional ataupun digital marketing.
7. Tentu setiap hasil capaian dari setiap konsumen harus diapresiasi oleh start up atau foounders sehingga manajemen dan karyawan merasakan
Jangan lupa untuk memberikan apreisasi kepada manajemen dan karyawan ketika mereka bisa mencapai hasil sesuai target perusahaan. Apresiasi yang diberikan tidak hanya fokus pada uang, akan tetapi juga bisa berbentuk ucapan terima kasih, syukuran dengan makan dan lain-lain. Hal ini penting untuk terus membangun mindset berorientasi pada konsumen bagi para manajemen dan karyawan dalam perusahaan.
Hal ini penting dilakukan oleh para start up kepada manajemen dan karyawan agar mindset kewirausahaan dalam dimensi berorientasi pada konsumen menjadi milik setiap orang dalam perusahaan dan akan menjadi aktivitas yang dapat mendorong perusahaan untuk menghasilkan produk-produk baru serta program pemasaran yang dapat membuat produk dikenal, menarik, membuat konsumen berminat untuk beli sampai beli dan puas serta loyal. Shifting dari start up ke corporate entrepreneurship bisa terjadi. #Entrepreneurship #entrepreneur #startupentrepreneurship #corporateentreprenurship #strategicentrepreneurship #pensiunpreneurship #pensiunpreneur
AUTHOR: MERIZA HENDRI
Dr Meriza Hendri, SIP, MM : Direktur PT Strabiz Manajemen Bandung dan dosen Pasca Sarjana Universitas WIdyatama Bandung. Aktif sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Kota Bandung, Ketua Perkumpulan SINERGITAS ABCGM Jabar, Narasumber Program Belbiz on Radio K-Lite 107,1 FM. Kompetensi inti Dr Meriza adalah Corporate Entrepreneurship dan siap berbagi ilmu sebagai pembicara di perusahaan, pemerintahan, organisasi non profit. Untuk menghubungi Dr Meriza Hendri, dapat di hp/wa 0811 1111 2585