83 Warga Bandung Barat Keracunan Diduga Akibat Makanan di Pengajian
K-LITE FM BANDUNG,- Sebanyak 83 warga RW 11 Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, mengalami keracunan. Kejadian ini berlangsung setelah mereka menghadiri pengajian pada Sabtu (11/2/2023). Para korban sempat dibawa ke puskesmas dan Rumah Sakit Cililin.
Kepala Desa Cilangari Sabana membenarkan, puluhan warganya mengalami keracunan setelah mengikuti kegiatan pengajian di RW 11 Masjid Al Hasaniah.
“Saya mendapatkan informasi dari anggota linmas ada yang sakit pada Minggu pagi. Saya tanya sakit apa, linmas jawab muntah-muntah dan buang air. Saya arahkan untuk dibawa ke bidan dan diinfus,” ujarnya saat dihubungi, Senin (13/2/2023).
1. Jumlah pasien terus bertambah
Dia mengaku, mendapatkan kabar dari sekretaris desa pada Minggu (12/2/2023) siang bahwa terdapat 20 warga di RW 11 yang mengalami keracunan. Sabana pun langsung menelepon puskesmas untuk mengarahkan petugas agar mengecek kondisi warga yang keracunan.
Dari data yang diterima, jumlah warga yang keracunan awalnya berjumlah 74 orang namun bertambah sembilan orang sehingga menjadi 83 orang.
“Jadi terhitung sampai pukul 10.00 malam (Minggu) itu jumlah pasien 74 orang. Seluruhnya ada di rumah pak RW, di masjid dan di madrasah,” katanya.
2. Polres Cimahi ikut tangani kasus ini
Ia mengatakan petugas medis datang dari puskesmas Gununghalu, Rongga, dan Sindangkerta untuk melakukan penanganan termasuk dari Polres Cimahi. Setelah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, warga yang membaik dapat pulang dan yang masih sakit agar segera dirujuk.
“Alhamdulillah sampai pukul 02.30 Wib (Senin) dini hari sudah selesai semua dirujuk ke puskesmas dan ada tujuh orang dirujuk di RS Cililin,” katanya.
Menurutnya, sebanyak sembilan orang dilaporkan Senin (13/2/2023) pagi, mengalami keracunan telah dirujuk ke puskesmas.
“Total 83 orang yang alami keracunan, yang pulang 41 orang, tujuh dirujuk ke RS Cililin dan sisanya ke Puskesmas Gununghalu,” katanya.
3. Sampel makanan tengah diperiksa
Sabana mengaku belum dapat memastikan penyebab keracunan yang dialami warga. Sejumlah sampel makanan diambil petugas kepolisian untuk diperiksa laboratorium.
“Penyebab belum bisa memastikan, belum ada hasil laboratorium. Kalau disebut (penyebab) dari makanan banyak warga yang makan makanan dari acara tersebut sehat-sehat saja baru diduga keracunan makanan, apakah dari makanan atau lainnya masih dicek,” katanya.