Ilmuwan Kenya Temukan Nyamuk Kebal Racun Insektisida

K-LITE FM BANDUNG,- Peneliti Kenya telah menemukan spesies nyamuk yang berasal dari Asia Selatan yang resisten terhadap insektisida di benua Afrika.

Para ahli dari Kenya Medical Research Institute (Kemri) mengidentifikasi spesies nyamuk Anopheles stephensi selama pengawasan rutin di distrik utara Marsabit.

Data dari rumah sakit di Kenya juga menunjukkan peningkatan kasus malaria meski bukan musim normal penyakit tersebut karena nyamuk lokal tidak bisa bertahan hidup di daerah kering.

Nyamuk invasif ini dikatakan berkembang biak baik pada musim kemarau maupun musim hujan dan dapat berkembang biak di mana saja.

Seperti dilansir dari Unilad, Kamis (23/2/2023), di negara lain, larva ditemukan di wadah air di pusat kota.

Para ahli khawatir penularan malaria sekarang akan berlanjut sepanjang tahun, bukan musiman.

Dirjen Kemri, dr. Samuel Kariuki berkata, sayangnya, deteksi di Kenya dapat menyebabkan penularan malaria yang lebih tinggi di daerah perkotaan dan pinggiran kota.

Ia mengatakan, hal ini mempersulit pemberantasan penyakit malaria yang merupakan salah satu pembunuh utama anak di bawah usia lima tahun.

Para peneliti juga mendesak warga Kenya untuk menggunakan alat pengendalian malaria yang ada seperti tidur di bawah kelambu, menggunakan obat nyamuk dan memakai baju lengan panjang untuk menghindari gigitan nyamuk.

Di Afrika, nyamuk pertama kali terdeteksi di Djibouti 10 tahun lalu dan kini terdeteksi di Ethiopia, Sudan, Somalia, dan Nigeria.