Amerika Minta OPEC+ Tambah Kapasitas Produksi Minyak
K-Lite FM,- Presiden Amerika Serikat Joe Biden meyakinkan pihaknya akan berusaha menurunkan harga bahan bakar bagi warga Amerika. Kepastian itu disampaikan setelah OPEC+ pada Rabu, 3 Agustus 2022, memutuskan menaikkan kapasitas produksi minyak sebanyak 100 ribu barel per hari, di mana para analis menyebutnya sebagai tindak penghinaan usai Biden kunjungan kerja di Arab Saudi pada akhir bulan lalu.
“Apa yang akan kami fokuskan adalah membuat harga-harga tetap turun,” demikian keterangan Humas Gedung Putih Karine Jean-Pierre.
OPEC dan sekutu-sekutunya sebagai negara penghasil minyak, termasuk Rusia, tergabung dalam kelompok bernama OPEC+. Terhitung mulai September 2022, negara-negara dalam organisasi tersebut sudah diminta menaikkan kapasitas produksi minyaknya sampai 100 ribu barrel perhari. Dua sumber mengatakan pada Reuters hal tersebut secara efektif disahkan dalam rapat tertutup.
“Itu kenaikan yang tak banyak. Dari sisi fisik, itu adalah kesalahan yang kecil. Dari sisi isyarat politik, itu hampir sama dengan penghinaan,” kata Raad Alhadiri, Direktur Proyek dari Eurasia Group.
Sebelumnya pada awal Juli lalu, Biden melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi, untuk membujuk negara itu meningkatkan kapasitas produksi minyaknya sehingga bisa menekan inflasi Amerika Serikat dan perekonomian global.
Selama beberapa pekan, para ahli telah berspekulasi kalau OPEC + akan memompa lebih banyak minyak setelah kunjungan kerja Biden tersebut. Sebagai imbalannya, Washington akan memuluskan penjualan sistem rudal pertahanan ke Riyadh dan Uni Emirat Arab.
Jean Pierre mengatakan kunjungan kerja Biden ke Arab Saudi dijadwalkan tak lama berselang setelah OPEC+ mengumumkan pada awal Juli lalu kalau organisasi itu akan meningkatkan kapasitas produksi minyak sampai 50 persen pada Juli dan Agustus 2022.
“Kami ingin melihat sejumlah kenaikan produksi sebelum kami mengumumkan perjalanan ini dan kami sebenarnya telah melihat hal ini pada minggu pertama Juni 2022 lalu,” kata Jean-Pierre.