Goenawan Mohamad akan Dianugerahi Japan Foundation Awards

K-LITE FM,– Sastrawan Goenawan Mohamad masuk daftar penerima penghargaan The Japan Foundation Awards 2022. Dia akan dianugerahi penghormatan tersebut bersama dramawan asal Kanada, Robert Lepage, dan Korean Japanese Association.

Goenawan Mohamad, Robert Lepage, dan Korean Japanese Association dipilih setelah penyaringan 74 nominee yang dinominasikan oleh para ahli dan masyarakat umum.

Novelis Haruki Murakami adalah di antara nama besar yang mendapat penghormatan ini pada 2012.

Upacara penghargaan akan berlangsung pada 19 Oktober 2022. Goenawan Mohamad akan menerima gelar tersebut langsung, kemudian memberikan kuliah umum.

Japan Foundation (JF) telah mempersembahkan Japan Foundation Awards sejak 1973.

Titel itu diberikan “kepada individu dan organisasi yang telah memberikan kontribusi signifikan untuk mempromosikan saling pengertian dan persahabatan internasional antara Jepang dan negara-negara lain melalui kegiatan akademik, seni, dan budaya lainnya,” demikian pernyataan pers yang diterima Tempo, Selasa, 27 September 2022.

JF tengah merayakan hari lahir yang ke-50 pada tahun ini dan penghargaan 2022 adalah yang ke-49.

Goenawan Mohamad datang ke Jepang pada 1997 di bawah Asia Leadership Fellowship yang disponsori bersama oleh Japan Foundation dan International House of Japan. Sejak saat itu ia memulai pertukaran intelektual dengan negara tersebut. 

Sosok Goenawan Mohamad

Goenawan Mohamad atau GM adalah raksasa intelektual di Asia. Dengan prestasinya sebagai jurnalis, aktivis sipil, penyair, dan dramawan, ia merupakan tokoh terkemuka Indonesia dengan bakat yang luas.

GM meluncurkan majalah mingguan Tempo pada 1971 dengan prinsip pentingnya kebebasan dan demokrasi di Indonesia. Upayanya memperjuangkan kebebasan pers dan hak-hak sipil di era Orde Baru sangat diakui.

Untuk aktivitasnya di dunia kewartawanan, GM dianugerahi penghargaan Louis M. Lyons for Conscience and Integrity in Journalism dari Universitas Harvard Nieman Fellowship pada 1997.

Ia juga memperoleh penghargaan Kebebasan Pers Internasional dari Committee to Protect Journalists (CPJ) pada 1998, dan International Press Freedom Award dari Committee to Protect Journalists (CPJ) pada 1998. Ia juga menerima penghargaan Editor of The Year dari World Press Review pada 1999. 

Di dunia seni, selain menciptakan karya-karya yang luar biasa dalam bidang puisi, drama dan seni rupa, GM juga mendirikan Pusat Kesenian Komunitas Salihara. Dia mendapatkan penghargaan French Order of Arts and Culture and the Indonesian Order of Culture atas prestasinya tersebut.