Mengapa Kita Sering Buang Air Kencing ? Ini Jawabannya !!

dr. Indra K Muhtadi 

30 April 2025

Pernah merasa harus bolak-balik ke kamar mandi meski tak minum banyak air? Atau kamu sering terbangun di malam hari hanya karena ingin pipis? Masalah buang air kecil seperti ini sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi tanda awal gangguan kesehatan tertentu.

Buang air kecil adalah proses alami tubuh untuk membuang limbah cair, tetapi jika terlalu sering, bisa jadi ada sesuatu yang tidak beres. Yuk, kenali penyebab dan cara mengatasinya!

Penyebab Bladder Control Problem

  1. Infeksi saluran kemih
  2. Efek samping pengobatan (obat hipertensi, obat alergi, obat tidur, narkotik, obat mengandung caffeine, dll.)
  3. Sembelit, sehingga feses yang menyumbat pada secum menjadi penghalang aliran urin
  4. Kelemahan otot di bladder karena beberapa masalah medis
  5. Overactive bladder
  6. Iritasi pada bladder
  7. Pembesaran prostat, dll.


Faktor Resiko Bladder Control Problem

  1. Merokok karena dapat membuat iritasi pada bladder
  2. Obesitas karena dapat mengurangi kekuatan kontraksi otot termasuk otot-otot yang dipakai untuk BAK
  3. Sering menahan BAK karena tidak sempat atau tidak menemukan WC
  4. Sembelit kronis karena dapat merusak otot-otot BAK
  5. Diabetes karena dapat merusak syaraf-syaraf BAK
  6. Cedera tulang punggung karena dapat membuat kelumpuhan syaraf-syaraf BAK
  7. Penyakit syaraf seperti stroke, multiple sclerosis, Alzheimer, Parkinson, dll.
  8. Kehamilan baik saat kehamilannya mau pun sesudah melahirkan.
  9. Menopause
  10. Hysterectomy (pengangkatan rahim), dll.

Dari 10 faktor resiko di atas, empat yang teratas adalah dikarenakan oleh gaya hidup yang banyak terjadi terutama di daerah perkotaan. Sehingga terkadang, walau pun sudah mengalami bladder control problem, yang bersangkutan tidak merasa memiliki masalah dan menganggap kondisinya merupakan bagian dari gaya hidupnya tadi.

Tanda dan Gejala Bladder Control Problem

  1. Urgensi: Harus segera BAK dan tidak tertahan
  2. Hesitancy: Ketika BAK, urin keluar tidak lancar
  3. Frekuensi: BAK menjadi lebih sering dari normal
  4. Dysuria: Nyeri seperti panas terbakar saat BAK
  5. Hematuria: Terdapat darah di dalam urin
  6. Nocturia: Harus sering bangun tidur untuk BAK di malam hari
  7. Menetes: Urin tetap menetes walau pun sudah selesai BAK
  8. Straining: Harus mengedan sangat kuat hanya untuk BAK.
  9. Ngompol: Hilang rasa ingin BAK tapi urin keluar ketika tidur di malam hari

Penanganan Secara Medis

  • Urinalisis: memeriksa urin di laboratorium
  • Post void residual measurement: mengukur sisa urin setelah BAK dengan dikeluarkan pakai catheter atau menggunakan USG.
  • Cystoscopy: Kamera yang dimasukkan dari urethra untuk melihat kondisi bladder dari dalam.

 
Penanganan Bladder Control Problem
Banyak orang yang tidak mencari pertolongan medis karena menganggap yang dialaminya suatu yang biasa dan harus hidup dengan kondisi tersebut.

Dilakukan Sendiri

  • Hindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi bladder seperti alkohol, caffeine, minum bersoda, minuman energi, yang asam-asam, dan merokok.
  • Jangan minum lebih dari 2 liter dalam 24 jam.
  • Buang air kecil secara teratur dengan membuat jadwal untuk BAK.
  • Jangan menahan BAK bila sudah terasa dan langsung dikeluarkan sejak rangsangan awal.
  • Bila tergolong obese, turunkan berat badan.
  • Gunakan popok dewasa (adult diapers).
  • Lalukan Kegel exercise.

Dilakukan Dokter

  • Akan sangat tergantung dari penyebabnya dan mengatasi penyebab tersebut.
  • Memberikan obat untuk melonggarkan otot detrusor dan mengencangkan otot sphincter.
  • Terapi listrik, yaitu memberikan stimulasi listrik dengan probe yang dimasukkan melalui vagina atau rektum untuk meningkatkan tonus otot dasar panggul.


Pencegahan Bladder Control Problem

  • Mencukupkan minum
  • Tidak menahan keinginan BAK
  • Menghindari alkohol dan merokok
  • Tidak mengkonsumsi caffeine dalam jumlah besar
  • Hidup sehat, sehingga terhindari dari penyakit yang dapat menjadi faktor resikonya.