Mengajak Anak Mudik

Redaksi_Klite Mudik adalah salah satu tradisi yang sangat khas di Indonesia, terutama menjelang perayaan hari besar seperti Lebaran. Istilah “mudik” merujuk pada kegiatan pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga, setelah beraktivitas di kota besar atau tempat yang jauh dari rumah asal. Tradisi ini telah menjadi bagian penting dalam budaya Indonesia, menghubungkan seseorang dengan akar, keluarga, dan tanah kelahirannya.

Secara historis, mudik telah ada sejak lama dan menjadi salah satu bentuk penghormatan terhadap orang tua, keluarga, dan tanah kelahiran. Masyarakat Indonesia yang bekerja di kota besar atau luar daerah biasanya merantau untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Namun, saat tiba waktu tertentu seperti hari raya Lebaran, mereka merasa perlu untuk kembali ke kampung halaman guna menyambung tali silaturahmi.

Mudik memiliki makna yang dalam, yaitu mengingatkan kita akan pentingnya keluarga dan menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat. Selain itu, mudik juga menjadi momen untuk melepas rindu dan mengenang kenangan masa kecil, serta merayakan kebersamaan dalam suasana yang lebih hangat.

Rute Perjalanan

Banyak transportasi yang dapat dipilih untuk menuju kampung halaman, mulai dari pesawat terbang, kereta api, atau bahkan mobil. Jika anda pulang kampung dengan menggunakan pesawat terbang jarak jauh, usahakan untuk memilih penerbangan langsung yang tanpa transit. Anda sebaiknya juga memilih jadwal penerbangan yang sesuai dengan waktu anak tidur atau menyusui dan pilihlah tempat duduk dekat jendela untuk anak yang lebih besar. Ketika anda pergi dengan kereta api ataupun pesawat terbang usahakan tiba di bandara atau stasiun lebih awal sehingga tidak terburu-buru. Bila naik mobil, buat ruang tertentu agar anak bisa tidur.

Jenis Kendaraan

Beda moda transportasi yang dipilih akan beda juga persiapannya, namun yang terpenting menjaga agar anak atau bayi nyaman selama dalam perjalanan. Sangat tidak dianjurkan mengajak bayi mudik menggunakan roda dua, sebaiknya, cari kendaraan yang relative aman untuk bayi, seperti kendaraan roda empat, kereta api atau pesawat udara.

Perlengkapan yang perlu dibawa

  • Popok sekali pakai
  • Baju ganti
  • Tisu basah dan tisu kering
  • Selimut dan topi
  • Obat-obatan dasar bayi
  • Botol susu dan perlengkapan menyusui
  • Mainan favorit untuk mengalihkan perhatian saat rewel

Kapan perlu beristirahat?

Saat waktunya anak tidur, sebaiknya Anda beristirahat juga. Waktunya dia makan, Anda berhenti dulu untuk makan. Jika tidak, anak Anda bisa rewel sepanjang hari, bahkan mudah sakit. Bila anak mula gelisah, Anda dapat mampir di rest area. Biarkan dia bermain dan berlari-lari di sekitar tempat istirahat. Biasanya dia rewel karena otot-otot badannya kaku.

Bagaimana mencegah mabuk perjalanan?

Mabuk perjalanan (motion sickness) paling sering mengenai anak usia 2-12 tahun, dan jarang terjadi pada anak usia di bawah 2 tahun maupun orang dewasa. Terjadinya mabuk perjalanan ini biasanya karena rangsangan gerak pada organ keseimbangan tubuh yang berlebihan. Dari Situs Resmi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dipaparkan tips untuk mencegah mabuk perjalanan:

  1. Posisi duduk yang paling aman dari serangan mabuk perjalanan bagi anak dalam mobil adalah di barisan depan atau tengah. Bila dalam perjalanan udara, posisi yang paling aman adalah di posisi tengah (sayap) pesawat.
  2. Dalam perjalanan darat, upayakan anak lebih banyak melihat jauh ke depan dan tidak melihat benda-benda yang bergerak secara cepat di dekatnya (misal mobil yang melaju berlawanan arah). Refleks mata yang mengikuti benda bergerak cepat terlalu lama dapat membangkitkan rasa mual.
  3. Hindari kondisi pencernaan yang terlalu penuh dengan makanan berat atau minuman bersoda. Berikan makanan ringan dan tidak banyak berlemak sebelum dan selama perjalanan bila memang lapar. Hindari pula kondisi kekurangan cairan, karena ini juga akan membuat mual dan mudah pening.
  4. Hindari membaca buku atau bermain gadget selama dalam perjalanan di mobil. Upaya mata memfiksasi pandangan pada objek yang dekat dan cenderung bergerak karena guncangan akan membuat mata lelah dan dapat memunculkan rasa mual dan pening.
  5. Pastikan udara dalam kendaraan cukup segar dan memiliki sirkulasi yang baik. Hindari membawa sesuatu yang beraroma terlalu keras dan menyengat. Bila memang anak sudah tampak mulai merasakan gejala mabuk perjalanan, kerap kali minyak aroma terapi dapat membantu mengalihkan rasa mualnya.
  6. Dalam perjalanan darat dengan kendaraan pribadi, upayakan kendaraan melaju dalam kecepatan yang stabil dan tidak berguncang terlalu banyak. Bila anak tampak mulai jenuh atau mual, menepi dan beristirahatlah sejenak sekitar 10-15 menit di area istirahat yang ada.

Meski dapat dibeli bebas, obat pencegah mabuk perjalanan dan gejala mual muntah yang ada di pasaran dapat memberikan efek samping bila salah penggunaannya. Oleh karenanya bila anak sudah diketahui memang mudah mengalami mabuk perjalanan, sebaiknya berkonsultasi dahulu ke dokter anak untuk dipertimbangkan pemberian obat yang diperlukan dan tidak mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter sebelumnya.