Lelah Lihat Bandung Banyak Sampah, Kreator Ini Pilih Bikin Karya Seni

K-LITE FM BANDUNG,- Siapa bilang orang Indonesia tidak kreatif? Buktinya ada nih suami istri inspiratif yang sanggup mengubah barang tak terpakai jadi karya seni bernilai tinggi.

Adalah Recycle Exprerience (Re-Exp), salah satu peserta Festival Kharisma Event Nusantara 2023 yang diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) beberapa waktu lalu, yang sanggup menyajikan karya seni unik.

Re-Exp menampilkan seni rupa dengan memanfaatkan found object atau benda-benda temuan yang tidak terpakai. Dari barang tidak terpakai tersebut mereka kreasikan untuk membentuk berbagai kesenian menarik khususnya seperti patung.

Ide membuat kesenian dari barang tidak terpakai ini muncul tak hanya berawal dari kreativitas sang artis, tetapi lebih didukung oleh kondisi keterbatasan dalam berkesenian dari kreator tersebut.

“Awalnya dulu kita sempat menjadi mahasiswa seni rupa di Bandung, di sana kita nemuin keterbatasan kalau mau bikin karya. Zaman dulu kan kalau mau bikin karya butuh modal itu beli medianya, apalagi dulu kan banyaknya ngelukis, canvas gak murah, catnya apalagi, kalau yang abal-abal catnya jelek,” ujar Founder Re-Exp Evan Driyananda

Evan membuat Re-Exp ini bersama dengan pasangannya yaitu Attina Nuraini, mereka berujar bahwa pada awalnya mereka hanya berusaha membuat sebuah kesenian yang dekat dengan diri mereka saat itu.

“Jadi dari hal kecil di sekitar kita kan sebenarnya bisa jadi inspirasi untuk berkarya, untuk membuat sebuah karya gak perlu mencari yang ribet-ribet dan jauh-jauh dulu. Kita bisa lihat sebelah kanan kiri kita itu sebenarnya ada material yang dapat kita olah, kita alih fungsikan kita ubah bentuknya, kita kemas lagi sebagai sesuatu yang lebih berharga,” ujar Attina.

“Jadi ketika keterbatasan itu ada, malah jadi acuan kita untuk membuat sesuatu. Semua gak ada yang jauh-jauh, semua dari yang dekat-dekat. Jadi yaudahlah gak punya duit bikin karya, kanvas mahal dan sebagainya, kita olah ternyata apresiasinya bagus,” Evan menambahkan.

Selain itu mereka pun bercerita kalau Bandung saat itu sempat tidak memiliki TPA, sehingga membuat sampah menimbun bahkan menggunung di sekitar jalanan Kota Bandung saat itu. Dari hal tersebut semakin menguatkan mereka untuk memanfaatkan barang-barang tidak terpakai untuk jadi kesenian.

“Terus di satu tahun di Bandung itu sempat ada kejadian enggak ada TPA waktu itu. Jadi sampai di Jalan Dago itu sampah berserakan semua, TPA ditutup dan Kota Bandung dipenuhi oleh sampah. Bukan sampah biasa lagi, tapi sampai yang menggunung gitu,” Evan bercerita.

“Dari situ kan kita sering bolak-balik saat berangkat kampus, dari situ kita juga jadi mikir walaupun kita punya keterbatasan dalam masalah finansial untuk beli material segala macem, kan seni rupa itu luas beragam, pada akhirnya kita nyobain,” dirinya menjelaskan.

Walaupun berangkat dari sekedar keinginan memanfaatkan barang tidak terpakai dan memanfaatkan sekeliling. Tetapi akhirnya banyak yang mengapresiasi inisiasi mereka, hingga terdapat banyak pihak ataupun brand pun yang telah berkolaborasi dengan mereka sejauh ini.

Selain itu, secara tidak langsung apa yang mereka kreasikan turut memberikan pengetahuan terkait berkesenian yang dipadukan dengan kesadaran dalam keberlanjutan.

“Secara nggak langsung ternyata apa yang kita kerjakan ini ada impactnya ke lingkungan juga, kayak membuat suatu karya seni yang memberikan pembelajaran lingkungan dengan media visual. Walaupun pada awalnya kita gak concern ke sana,” ucap Attina.

“Karena kalau yang aku dan evan lihat, karya-karya seperti ini (Sustainable Art) lagi booming lagi, orang baru aware lagi,” Attina menambahkan.

Pada gelaran KEN 2023 Re-Exp menampilkan booth dengan berbagai Seni Rupa hasil kreasi mereka dan juga mereka pun memberikan workshop untuk mengolah barang-barang tidak terpakai menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan memiliki unsur seni.