Budaya Olahraga Mewujudkan Masyarakat Aktif Bergerak Menuju Jabar Juara Lahir Batin

K-LITE FM,- Mempertahankan produktifitas kerja harus diikuti dengan kegiatan yang positif, salahsatunya olah raga. Dr. H. Dudi Sudrajat Abdurachim M.T., (Badan Kepegawaian Daerah – BKD Provinsi Jawa Barat), dalam acara Talkshow rutin jabar Juara, setiap kamis jam 10.00 di radio Klite, menggaris bawahi “pencanangan Index Pembangunan Manusia atau Human development Index, diterapkan dalam meraih Jabar Juara lahir batin, yaitu tercapainya Pendidikan, Kesehatan, dan Dayabel. Nah kesehatan itu, bisa dipengaruhi oleh perilaku, lingkungan, pengobatan dan Keturunan. Sehingga parameter itu bisa dijadikan pedoman menuju Jabar Juara Lahir Batin. Olahraga apapun bisa dilakukan oleh semua warga Jawa Barat, Pemerintah mendukung dengan memfasilitasinya, misalnya ada area publik untuk berolahraga.

Drs. H. Asep Purwantoro, M.MPd., (Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Provinsi Jawa Barat), menjelaskan pembagian olah raga yang diatur dalam Undang2 no 11 tahun 2022. Dalam undang-undang tersebut, menurut Aspur (panggilan manja Asep Purwantoro), dirinci pembagianannya olah raga Pendidikan, Olah raga masyarakat (sport for all), dan Prestasi. Olah raga yang dikategorikan olah raga masyarakat sangat berpengaruh pada olah raga prestasi. Karena, melihat pupulasi penduduk jawabarat yang besar (20% jumlah penduduk Indonesia ada di Jabar). Dan dengan program-program yang dilaksanakan oleh Dispora maka diharapkan paling tidak 50% masyarakat Jawa Barat bergerak.
Asep menjelaskan kategori olah raga, yaitu olah raga rekreasi, Olah raga layanan khusus dan kebutuhan khusus, olah raga Tradisional dan olah raga Lansia. Pembudayaan olah raga, artinya mangajak masyarakat Jawa barat untuk membudayakan olah raga, dengan menggelar PAPERDA, PAPERNAS, dan tingkat dunia ikut dalam Tafisa Games (The Association For International Sport for All).

Sementara Drs. H. Sardjono (Mantan Pemain PERSIB, Instruktue Penggerak Olahraga Masyarakat)Sardjono, mendefinisikan olahraga sebagai sebuah kegiatan yang menggembirakan, mudah dilakukan dan bermanfaat. Menurut Sardjono “olahraga baginya harus meliputi rasa, rasio, dan ruh”. Olah raga harus dirasakan bisa melupakan kesibukan dan stress, olah raga sambil bernyanyi. Olah raga rasio, Olah raga harus kosisten dalam satu minggu 150 menit, dan olah raga Ruh, yaitu olah raga sambil zikir. Terakhir Sardjono menyarankan menjalani kehidupan dengan konsisten, pertama “makan yang baik dan teratur, olah raga rutin”.