Piala Dunia 2022: Profil Timnas Argentina, Menanti Tarian Terakhir Lionel Messi
K-LITE FM,– Timnas Argentina datang ke Piala Dunia 2022 Qatar dengan ambisi besar. Setelah meraih Copa America 2021 dan menjadi juara Finalissima dengan mengalahkan juara Euro 2020, Italia, Lionel Messi dan kawan-kawan berada dalam tren positif untuk membidik trofi ketiga turnamen sepak bola terbesar di dunia empat tahunan tersebut.
Diisi sejumlah pemain yang berlaga di liga top dunia, Argentina mengamankan satu tiket ke Qatar setelah menjadi tim peringkat kedua kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan atau CONMEBOL. Mengoleksi 39 poin dari 17 pertandingan, La Albiceleste berada di bawah Brasil yang mampu tampil dominan dengan koleksi 45 poin.
Messi menjadi bintang Argentina sepanjang babak kualifikasi. Saat mengalahkan Bolivia 3-0 di Stadion Antonio Vespucio Liverti, Argentina, ia mencetak hat-trick dan membuatnya melampaui rekor legenda sepak bola Brasil, Pele, sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa dalam sejarah konfederasi Amerika Selatan.
Kontroversi terjadi di penghujung kualifikasi Piala Dunia 2022. Pada September lalu, pertandingan Brasil dan Argentina ditunda lantaran ada dugaan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. Pertandingan sempat berjalan selama enam menit sebelum pejabat kesehatan Brasil dan polisi, sambil memegang dokumen, datang ke lapangan menuduh pemain Argentina melanggar aturan Covid-19.
FIFA sejak itu memerintahkan permainan untuk dimainkan ulang sambil juga memberikan denda dan skorsing. Namun, setelah kedua tim lolos ke Qatar, FIFA memberi persetujuan untuk menghentikan pertandingan Brasil dan Argentina.
Sejarah Panjang Argentina di Piala Dunia
Argentina tercatat sebagai juara pada 1978 dan 1986. Di Piala Dunia 1978, La Albiceleste diisi sejumlah pemain bintang seperti Mario Kempes, Ubaldo Fillol, Alberto Tarantini, Leopoldo Luque dan Daniel Valencia. Hasilnya, mereka menjadi juara di kandang sendiri.
Empat tahun kemudian di Spanyol, Argentina masih dihuni sejumlah pemain andalan di edisi 1978 seperti Mario Kempes dan Alberto Tarantini. Meski hanya mampu melaju ke babak kedua, ajang ini menjadi panggung utama debut legenda, Diego Maradona.
Argentina merebut panggung utama Piala Dunia 1986 di Meksiko. Tarian Tim Tango dimotori Ricardo Giusti, Sergio Batista dan Jorge Valdano. Ketiganya berhasil mengimbangi permainan apik dan nyentrik Maradona untuk membawa negaranya meraih gelar kedua dalam sejarah.
Pada 1990 di Italia, Claudio Caniggia yang menjadi pembunuh tim besar Brasil dan Italia. Sayangnya, Argentina kalah dari Jerman di final. Kegagalan berlanjut pada edisi 1994 di Amerika Serikat. Tim Tango sukses lolos dari fase grup setelah mengalahkan Yunani 4-1 lewat hat-trick Gabriel Batistuta dan menundukkan Nigeria 2-1. Sayangnya, sang kapten, Diego Maradona, terbukti menggunakan doping. Langkah La Albiceleste terhenti di babak 16 besar.
Empat tahun kemudian, pelatih Daniel Passarella membuat ulah dengan memberlakukan larangan rambut panjang kepada para pemainnya. Akibatnya, Fernando Redondo yang menolak untuk memotong rambutnya dikeluarkan dari Tim Tango. Namun, khusus untuk Batistuta, karena desakan suporter La Albiceleste, Passarella tetap memanggilnya. Pada edisi kali ini, Argentina disingkirkan Belanda lewat gol indah Dennis Bergkamp di perempat final.
Tahun 2002 menjadi Piala Dunia yang paling menyesakkan untuk La Albiceleste. Argentina gagal lolos dari babak penyisihan grup meski saat itu Tim Tango diperkuat sejumlah pemain berbakat seperti German Burgos, Mouricio Pochettino, Diego Placente, Juan Pablo Sorin, Claudio Husain, Matias Almeyda, Ariel Ortega, Gabriel Batistuta, Hernan Crespo dan Claudio Caniggia.
Pada 2006, Argentina berbenah dengan melakukan kombinasi pemain senior dan junior. Hernan Crespo, Juan Pablo Sorin, Leandro Cufre, Fabricio Coloccini dan Leo Franco menjadi andalan tim asuhan Jose Pekerman. Meski tampil dengan permainan indah, Argentina kandas dari Jerman lewat adu penalti di perempat final. Edisi ini juga menjadi debut Lionel Messi muda.
Di Afrika Selatan, empat tahun kemudian, Lionel Messi menjabat sebagai kapten tim untuk pertama kalinya. Namun, mereka juga gagal mengulang prestasi pada 1978 dan 1986. Di bawah kepelatihan Diego Maradona, Argentina dibantai Jerman 4-0 di perempat final.
Messi berevolusi. Pada 2014 di Brasil, Argentina tampil memukau sepanjang turnamen dengan menembus partai puncak. Namun, di laga penentu melawan Jerman, Lionel Messi dan kawan-kawan kebobolan lewat gol tunggal Mario Gotze di babak perpanjangan waktu. Ambisi Messi untuk memberi trofi untuk negaranya pun terhenti.
Alih-alih membayar kegagalan 2014, Argentina justru tampil buruk pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Laga Albiceleste jauh dari keindahan. Dalam dua laga awal penyisihan grup, mereka hanya bermain imbang 1-1 dengan Islandia dan kalah 0-3 dari Kroasia. Namun, kemenangan 2-0 Nigeria atas Islandia memberikan peluang Argentina untuk melaju ke babak 16 besar.
Argentina berhasil menang 2-1 atas Nigeria di laga pamungkas fase grup lewat gol Lionel Messi dan Marcos Rojo. Namun, di babak 16 besar, mereka tak bisa berbuat banyak saat ditekuk Prancis dengan skor 4-3. Prancis keluar sebagai juara pada edisi tersebut.
Argentina berada dalam tren positif setelah memegang catatan tak terkalahkan dala 33 pertandingan terakhir. Piala Dunia 2022 akan menjadi yang terakhir bagi Messi. Bintang PSG itu genap berusia 34 tahun. Peluang Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 cukup terbuka. Hal ini terlihat dari perjalanan Tim Tango di babak kualifikasi, tidak terkalahkan dan hanya finis di belakang Brasil.
Menurut Messi, Argentina memiliki modal bagus di Piala Dunia 2022 usai memenangkan gelar Copa Amerika. Ia menilai merupakan tantangan untuk bisa berbicara banyak di Piala Dunia 2022 setelah pada ajang sebelumnya hanya bisa mencapai babak 16 besar. “Saya merasa nyaman ketika kami bersama dengan tim nasional, semuanya mengalir. Kami semua tahu apa peran kami dan apa yang harus kami lakukan,” kata dia.
Messi belum memutuskan dan akan melihat yang terjadi untuk menentukan masa depannya setelah Piala Dunia 2022. “Saat ini saya memikirkan soal satu ini (Piala Dunia 2022), lalu kita akan melihat. Sepak bola berganti dari hari pertama hingga selanjutnya, tapi saya belum membuat keputusan. Terkadang mereka memprotes karena saya tidak banyak berlari. Saya tidak tahu akan seperti apa saya ketika berusia 38 tahun,” kata Messi.
Profil Timnas Argentina
Nama: Argentina
Julukan: La Albiceleste (Si Putih Biru)
Asosiasi: Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA)
Pelatih kepala: Lionel Scaloni
Kapten: Lionel Messi
Penampilan terbanyak: Lionel Messi (160)
Pencetak gol terbanyak: Lionel Messi (81)
Kandang: Monumental Antonio Vespucio Liberti
Kode FIFA: ARG
Penampilan Piala Dunia: 17 (pertama pada 1930)
Hasil Terbaik di Piala Dunia: Juara (1978, 1986)
Konfederasi: Peringkat FIFA CONMEBOL
Peringkat FIFA: 4 (Per Maret 2022 dengan 1765,13 poin)
Perkiraan Skuad Argentina di Piala Dunia 2022
(Berdasarkan data FIFA Matchday September)
Kiper
Franco Armani (River Plate); Emiliano Martinez (Aston Villa); Juan Musso (Atalanta); Geronimo Rulli (Villarreal).
Bek
Nahuel Molina (Atletico Madrid); Gonzalo Montiel (Sevilla); German Pezzella (Real Betis); Nicolas Otamendi (Benfica); Facundo Medina (Lens); Nehuen Perez (Udinese); Cristian Romero (Tottenham); Lisandro Martinez (Manchester United); Nicolas Tagliafico (Lyon); Marcos Acuna (Sevilla); Lucas Martinez Quarta (Fiorentina).
Gelandang
Guido Rodriguez (Real Betis); Rodrigo De Paul (Atletico Madrid); Exequiel Palacios (Bayer Leverkusen); Alexis Mac Allister (Brighton); Giovani Lo Celso (Villarreal); Enzo Fernandez (Benfica); Thiago Almada (Atlanta United); Alejandro Gomez (Sevilla); Angel Di Maria (Juventus); Leandro Paredes (Juventus).
Penyerang
Lionel Messi (PSG); Nicolas Gonzalez (Fiorentina);Angel Correa (Atletico Madrid); Lautaro Martinez (Inter); Paulo Dybala (Roma); Julian Alvarez (Manchester City); Joaquin Correa (Inter).
Scaloni bisa membawa 26 pemain untuk Piala Dunia Qatar. Kecuali cedera atau larangan bermain, ada beberapa pemain yang bisa menjadi kunci permainan Argentina. Namun, ia sadar betul peran besar Messi untuk menginspirasi rekan satu timnya meraih hasil positif di setiap pertandingan.
“Yang penting Messi baik-baik saja dan dia nyaman. Semua orang suka melihatnya di lapangan. Semakin banyak dia diuntungkan, semakin banyak kita semua diuntungkan. Saya melihatnya dengan baik, saya melihatnya bahagia. Saya harap dia akan terus seperti ini,” ujar Scaloni.
Setelah kemenangan 3-0 atas Honduras, Sabtu lalu, pelatih berusia 44 tahun itu menambahkan, “Kami ingin tim nasional Argentina untuk semua orang. Dengan mimpi yang sama dan kerendahan hati yang sama. Kami sadar bahwa terkadang kami menang dan terkadang kami kalah. Kami menang dengan sempurna, tapi kami harap itu terus berlanjut.”
Messi akan mendapat dukungan dari pemain senior lainnya seperti Angel Di Maria dan Nicolas Otamendi. Giovani Lo Celso dan Rodrigo De Paul juga telah menjadi bagian penting dari tim di bawah Scaloni, sedangkan Emiliano Martinez semakin mantap menjadi kiper pilihan pertama. Di lini depan, Lautaro Martinez, selama dalam kondisi fit, selalu menjadi ancaman di depan gawang lawan.
Pada Piala Dunia 2022 di Qatar, timnas Argentina berada di Grup C bersama Arab Saudi, Meksiko, dan Polandia. Berikut jadwal pertandingan penyisihan grup C.
Selasa, 22 November 2022
Argentina vs Arab Saudi: 17:00 WIB
Meksiko vs Polandia: 23:00 WIB
Sabtu, 26 November 2022
Argentina vs Meksiko: 23:00 WIB
Minggu, 27 November 2022
Polandia vs Arab Saudi: 02:00 WIB
Kamis, 1 Desember 2022
Polandia vs Argentina: 02:00 WIB
Arab Saudi vs Meksiko: 02:00 WIB