Robert Rene Alberts, Korban Pertama BRI Liga 1 Musim Ini
K-Lite FM,- Robert Rene Alberts menjadi pelatih pertama di BRI Liga 1 musim 2022-2023 yang harus mundur dari jabatannya di Persib Bandung. Manajemen klub memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerja sama yang baru akan selesai pada 2023.
Hasil buruk Persib Bandung di tiga pertandingan awal Liga 1 dan ditambah dengan desakan suporter atau bobotoh yang turun ke jalan, membuat Robert harus menyudahi kebersamaan dengan para pemain yang telah berjalan selama tiga musim.
Pengunduran diri Robert terbilang mengejutkan. Pasalnya, kompetisi baru bergulir tiga pekan. Situasi ini nampak berbeda jika dibanding dengan musim lalu.
Pada BRI Liga 1 musim 2021-2022, mayoritas klub memutuskan kerja sama dengan pelatih menjelang putaran pertama berakhir. Sebagian besar tersingkir karena penampilan klub yang kurang bagus. Tercatat ada 12 klub yang mengganti posisi pelatih saat liga memasuki putaran kedua.
Robert Rene Alberts sempat menanggapi banyaknya klub yang mengganti pelatih di pertengahan musim tersebut. Menurut dia, pergantian pelatih itu sudah memecahkan rekor kompetisi sepak bola di dunia.
“Di putaran pertama ada pergantian pelatih. Dari 18 klub, 12 klub sudah melakukannya. Ini salah satu rekor yang pecah karena di dunia tidak ada yang seperti ini,” kata Robert Alberts, seperti dikutip dari Antara, musim lalu.
Pelatih asal Belanda ini menilai tidak ada kompetisi sepak bola di negara lain yang timnya beramai-ramai mengganti pelatih di paruh musim kompetisi. “Mereka (yang mengganti pelatih) hanya 1-2 klub sampai kompetisi selesai,” tuturnya.
Dari 18 tim yang mengikuti BRI Liga 1 musim 2021-2022, tercatat ada 12 tim yang telah melakukan pergantian pelatih. Mereka adalah Borneo FC, PSIS Semarang, Persiraja Banda Aceh, Madura United, Persik Kediri.
Kemudian, Persela Lamongan, PSS Sleman, Persipura Jayapura, Persikabo 1973, Barito Putera, PSM Makassar, dan Persija Jakarta. Hanya saja, Persija sudah mengganti pelatih sejak awal kompetisi karena Liga 1 2021/2022 mensyaratkan lisensi kepelatihan AFC Pro.
Robert menilai pelatih pasti memerlukan waktu dan proses yang panjang untuk menyiapkan tim agar benar-benar solid dan kuat ke depannya. “Karena pelatih, saya membutuhkan waktu untuk membuat pondasi gambaran tim bagaimana berjalan ke depan,” ujarnya.
Kinerja Robert pada musim lalu terbilang tidak buruk. Ia bisa membawa Persib ke peringkat dua klasemen akhir BRI Liga 1. Bahkan, Persib dan Bali United sempat bersaing ketat menjelang laga-laga terakhir. Namun akhirnya Bali United yang keluar sebagai juara Liga 1 2021-2022.
Menanggapi berakhirnya kerja sama dengan Persib Bandung, Robert mengapresiasi dukungan yang diberikan klub dan suporter selama menangani klub. “Bagi kalian yang memberikan positive support beberapa minggu terakhir ini, untuk keluarga saya dan saya. Saya ingin mengucapkan terima kasih,” kata Robert, seperti dikutip dari skor.id.
“Saya pergi dengan bangga, mengetahui bahwa saya telah melakukan segala yang mungkin dan terbaik untuk Persib. Kehormatan tulus saya untuk bekerja dengan Glenn Sugita dan Teddy Tjahjono sebagai direktur klub dan menjadi direktur sepak bola terbaik yang pernah saya temui. Hatur Nuhun,” pelatih berusia 67 tahun itu