Siap Siaga! Cuaca Ekstrem Bakal Hantam RI, Ini Faktanya

K-LITE FM BANDUNG,- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, fenomena pemanasan suhu muka air laut atau El Nino akan muncul di semester kedua tahun ini. Meskipun kekuatannya diprediksi lemah, namun dampak dari El Nino tetap perlu diwaspadai.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan mengatakan, dampak yang dikhawatirkan bilamana El Nino kuat muncul, adalah kemarau yang panjang dan mengakibatkan kekeringan di seluruh area pertanian dan hutan.

“Jadi kalau secara umum kemarau wiayah Indonesia Timur relatif lebih kering, namun nanti dengan tingkat pencegahan dini kita sampaikan daerah-daerah yang selama ini potensi memang mengalami karhutla seperti Kalimantan dan Sumatera seperti Riau dan Jambi. Sumatera sering terjadi hotspot dan karhutla, ini tempat-tempat yang kita waspadai,” ungkap Dodo.

Dalam kondisi kering, bila aktivitas pembukaan lahan dilakukan dengan cara membakar, akan sangat berisiko terjadi kebakaran yang luas dan tidak terkendali, apalagi di lahan gambut.

“Lesson learn 2015, jadikan informasi dari BMKG sebagai peringatan dini (Early Warning), misal peringatan akan terjadinya El Nino. Karena kalau digunakan sebagai peringatan dini, informasi tersebut akan menjadi langkah pencegahan (Early Action) oleh para pemangku kepentingan,” katanya.

“Kalau sudah kadung kejadian, alias tidak memperhatikan early warning, maka terjadilah seperti 2015, dan penanggulangan yang sudah kadung terjadi jauh lebih sulit dari pada pencegahan. Dari pelajaran 2015 juga sekarang jabatan di TNI/POLRI jadi taruhan terkait Karhutla,” imbuhnya.

Adapun upaya antisipasi El Nino yang dapat dilakukan pemerintah, menurutnya, jangan ada batasan antara early warning dengan early action. “Ini upaya pencegahan,” tuturnya.

Dalam konteks kebencanaan, katanya, ada kelompok pemerintah yang berada di hulu, yaitu pemberi Peringatan Dini, termasuk kelompok pemerintah di BMKG. Ada juga kelompok pemerintah yang berada di sisi hilir, yaitu kelompok pemerintah yang meneruskan informasi peringatan dini untuk segera melakukan aksi dini agar bahaya dapat dicegah ataupun diminimalisir, termasuk BNPB dan pemerintah daerah.

Kelompok hulu biasa disebut juga sebagai sisi struktur, bagaimana membangun dan memberikan EWS dengan baik, dan kelompok hilir biasa disebut sebagai sisi kultur atau bagaimana membangun masrakat waspada, sadar, dan tanggap bencana.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau agar selalu waspada dan siap untuk menghadapi situasi yang ada. Ia mengatakan, jika pada tahun 2022 lalu paling tinggi adalah bencana banjir, namun di tahun 2023 ini kemungkinan angka yang akan meningkat adalah Karhutla.

“Tahun 2022 berbagai macam bencana terjadi, yang paling tinggi banjir. Namun, di tahun 2023 kemungkinan angka yang terkait dengan Karhutla ini akan meningkat, jadi ini mohon untuk diantisipasi dan dipersiapkan dengan baik. Ini adalah situasi yang mau tidak mau seluruh stakeholder yang ada harus selalu siap menghadapi situasi yang ada ini,” kata Sigit dalam Rakornas PB 2023, Kamis (2/3/2023).

Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut, pihaknya juga telah membentuk unit pengelola bendungan untuk mensiagakan semua bendungan yang ada dalam rangka menangani dampak kekeringan.

Kementerian PUPR, BMKG, dan kementerian KLHK bekerjasama mengantisipasi, dengan menambah tampungan air, pembangunan embung-embung, dan melaksanakan modifikasi, serta membuat sumur-sumur bor baru di daerah yang diidentifikasi akan mengalami kekeringan.

Basuki mengatakan, pada saat awal musim hujan, semua bendungan dibuka untuk membuat tampungan debit banjir, sedangkan pada akhir musim hujan bendungan tersebut akan ditutup untuk menampung air dalam rangka penggunaannya pada musim kemarau.

“Musim hujan bendungan dibuka, akhir musim hujan bendungan ditutup untuk nampung air dalam rangka penggunaan pada musim kering,” sebutnya.

Berdasarkan data yang dimilikinya, bencana alam Karhutla pada tahun 2022 terjadi sebanyak 252 kasus bencana. Angka ini diprediksinya tahun 2023 akan meningkat.