Mantan Perdana Menteri Imran Khan Mengklaim Kena Sensor Pemerintah

K-LITE FM,- Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menuduh pemerintah telah memblokir sementara YouTube agar tidak bisa mengakses langsung ke pidatonya di sebuah rapat umum politik. Khan pada Minggu, 21 Agustus 2022, menghadapi dakwaan anti-teror setelah dianggap mengancam polisi dan hakim.

Khan membuat pidato berapi-api yang menyerukan Pakistan agar menggelar pemilu yang baru, setelah ia digulingkan dari kekuasaan pada April 2022 melalui pemungutan suara parlemen.

Sebelumnya pada Sabtu, 20 Agustus 2022, muncul larangan dari regulator media elektronik untuk mengakses siaran langsung pidato Khan. Mantan Perdana Menteri Pakistan itu, disebut melakukan “ujaran kebencian” terhadap lembaga-lembaga negara.

“Pemerintah impor memblokir YouTube di tengah pidato saya,” kata Khan di Twitter.

Regulator bidang internet, Otoritas Telekomunikasi Pakistan, belum menanggapi masalah ini. Sedangkan Otoritas Pengaturan Media Elektronik Pakistan (PEMRA) dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, 20 Agustus 2022 menyatakan pidato Khan merugikan upaya menjaga hukum dan ketertiban. Pidato itu juga dinilai akan mengganggu perdamaian dan ketenangan publik.

PEMRA juga melarang pidato Khan ditayangkan secara langsung di kanal berita. Siapa pun yang melanggar akan ditindak. Namun video yang sudah terekam, mendapat pengecualian.

Tak lama setelah larangan kemarin, partai Khan bersumpah akan melakukan siaran langsung di 500 lebih saluran YouTube dan Facebook.

Banyak pengguna media sosial Pakistan melaporkan kesulitan mengakses YouTube pada Minggu, 21 Agustus 2022, tepat ketika Khan akan berpidato di sebuah pertemuan di kota garnisun Rawalpindi. Menjawab keluhan itu, Khan mengatakan dia kena sensor karena tidak menerima pemerintahan koalisi Pakistan saat ini.

Khan menyebut pemerintahan koalisi saat ini telah mendepak dia dari kekuasaan. Pemerintah Pakistan, polisi. dan tentara termasuk di antara sasaran dari pernyataan – pernyataan Khan.