Shifting from Start Up to Corporate Entrepreneurship : Manajemen & Karyawan Berfikir Kreatif dan Inovatif

 Meriza Hendri  Kamis, 28 Desember 2023

 MANAJEMEN BAGI PENGELOLA USAHA DI PESANTREN  BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS  PENGEMBANGAN MINDSET KEWIRAUSAHAAN OPOP JABAR

Tentu teman-teman paham sekali bahwa pembeda seorang entrepreneur dengan yang bukan entrerpeneuru adalah berfikir kreatif dan inovatif. Perlu dipahami, bahkan berfikir kreatif dan inovatif adalah salah satu dimensi mindset kewirausahaan yang harus dimiliki oleh setiap entrepreneur. Demikian juga bagi seorang entrepreneur yang memiliki bisnis dengan status Star Up. 

Bisa dilihat bagaimana seorang Start Up memulai bisnis dengan menemukan masalah orang lain atau kebutuhan orang lain sebagai sebuah peluang dan dengan berfikir kreatif dan inovatif nya, dia mengubah peluang tersebut menjadi produk sebagai solusi dan bahkan Value bagi setiap konsumen. Pasti tidak mudah karena bisa jadi sebagian orang menghindari masalah orang lain karena buat mereka adalah buang waktu, tetapi, tidak bagi seorang start up. 

Kondisi ini pasti terjadi juga pada para founders atau pendiri perusahaan yang berjuang membangun usaha. Bisa dilihat bagaimana Steve Jobs, Bill Gates, Jeff Bezoz atau founder perusahaan di dalam negeri seperti Chairul Tanjung dan Start Up anak-anak muda memiliki ide kreatif dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan konsumen ataupun menyelesaikan masalah konsumen dengan produk atau layanan yang mereka berikan. 

Lalu, apakah selesai tugas para founders di Start Up tersebut? Belum dong karena sejatinya bisnis  yang dibangun tersebut harus bisa mencapai tujuan berupa PROFIT, PEOPLE, PLANET, SUSTAIN dan GROWTH. Artinya, bisnis tersebut harus bisa menghasilkan laba, memberikan manfaat buat orang lain, berkontribusi pada kelestarian alam, berkelanjutan serta tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar. 

Disinilah konsep Corporate Entrepreneurship dijalankan oleh para start up untuk bisa mencapai tujuan tersebut dengan dasar mindset kewirausahaan pada dimensi Berfikir Kreatif dan Inovatif tersebut menjadi kemampuan berfikir setiap manajemen dan karyawan dalam perusahaan. Tidak ada lagi hanya mengandalkan owner ataupun bagian tertentu yang bertugas untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan peluang yang didapat dari konsumen. 

Oleh karena itu, diperlukan beberapa hal untuk bisa meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan inovatif pada diri setiap manajemen dan karyawan 

1. Fokus memberikan pemahaman bahwa Berfikir kreatif dan inovatif tersebut menjadi penting saat ini ditengah perubahan lingkungan bisnis yang berubah cepat, tidak pasti, tidak bisa dikontrol dan mengalami turbulensi. 

Inovasi atau Mati, ini adalah salah satu tulisan dalam sebuah buku yang pasti banyak dibaca oleh para innovator dan bahkan pemilik perusahaan. Ini menjadi gambaran seberapa urgensinya berfikir kreatif dan inovatif bagi manajemen dan karyawan dalam perusahaan untuk bisa mempertahankan perusahaan dan bahkan membuat perusahaan bisa memiliki DAYA SAING YANG BERKELANJUTAN. 

2. Mulai dari para manajer dan karyawan yang bisa menjadi agen-agen perubahan dengan berfikir kreatif dan inovatif. 

Tetap diperlukan agent of change yaitu manajemen dan karyawan yang mau berubah untuk berfikir kreatif dan inovatif dan mulai dari mereka untuk memiliki mindset kewirausahaan dimensi berfikir kreratif dan inovatif. 

3. Buatkan dan komunikasikan bahwa visi perusahaan ingin tumbuh dan besar dengan dukungan kemampuan berfikir kreatif dan inovatif manajemen dan karyawan. 

Perlu visi baru atau impian baru yang berisikan bagaimana perusahaan kedepannya dan manfaatnya buat mereka serta dihubungkan dengan kemampuan berfikir kreatif dan inovatif. Visi ini harus dijelaskan dan dipahamkan kepada setiap manajemen dan karyawan perusahaan. 

4. Berikan kompetensi berupa knowledge, skill dan attitude kepada manajemen dan karyawan untuk bisa berfikir kreatif dan inovatif. 

Ini menjadi aspek yang paling penting karena setiap manajemen dan karyawan memiliki tingkat kompetensi yang berbeda-beda dalam hal kemampuan berfikir kreatif dan inovatif. Pelatihan, workshop, pendampingan serta evaluasi atas kemampuan mereka berfikir kreatif diperlukan sekali. untuk program lanjutan untuk berfikir kreatif dan inovatif. 

5. Siapkan kebijakan, program dan fasilitas untuk mendukung pengembangan berfikir kreatif dan inovatif. 

Diperlukan kebijakan yang memberikan kesempatan untuk pengembangan berfikir kreatif dan inovatif dengan dukungan fasilitas agar program-program pengembangan kemampuan berfikir kreatif dapat berjalan dengan baik. Jadi, tidak hanya sampai pada keinginan saja, tetapi juga sampai kepada kebijakan, program dan fasilitas serta bahkan anggaran untuk menjalankannya. 

6. Berikan reward bagi manajemen dan karyawan yang bisa mengembangkan kemampuan berfikir kreatif dan inovatif dalam bentuk inovasi yang mereka lakukan di perusahaan. 

Reward atau penghargaan bagi setiap manajemen dan karyawan yang berfikir kreatif dan inovatif menjadi penting. Hal ini menjadi booster bagi mereka untuk terus mengembangkan kemampuan berfikir kreatif dan inovatif dalam merubah peluang menjadi produk inovatif yang bisa diterima pasar dan menghasilkan profit bagi perusahaan. Reward tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga sertifikat, kesempatan sekolah, pelatihan dan lain-lain. 

7. Jadikan Berfikir dan kreatif tersebut menjadi budaya perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing perusahaan.

Hal ini menjadi penting karena untuk bisa membuat kemampuan berfikir kreatif dan inovatif sebagai sebuah mindset kewirausahaan yang WAJIB dimiliki manajemen dan karyawan dengan menjadi sebagai budaya yang kuat. Bahkan dituliskan dalam corporate culture atau budaya perusahaan yang menampilkan VALUE, BELIEF, HABIT, BAHASA DAN KOMUNIKASI dalam perusahaan setiap hari. Tidak ada hari tanpa berfikir kreatif dan inovatif dari setiap manajemen dan karyawan. 

Nah, disinilah tantangan bagi setiap founder start up ataupun pemilik perusahaan untuk fokus dalam mengembangkan kemampuan berfikir kreatif dan inovatif setiap manajemen dan karyawan perusahaan guna mencapai sustainable competitive advantage sehingga perusahaan bisa mencapai tujuan alias kinerja yang unggul yaitu PROFIT, PEOPLE, PLANET, SUSTAIN and GROWTH.