Kewajiban Pemilik UMKM Apa Aja Sih?

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) menjadi perhatian dalam beberapa tahun kebelakang ini. Dengan fenomena wirausaha, namun tidak harus memikirkan berbagai macam persiapan. Hanya eksekusi, tanpa harus berpikir panjang.

Ketika teknologi sudah semakin maju, perubahan cara berwirausaha pun akan mengikutinya. Diperlukan keterampilan khusus untuk mendalami kemajuan teknologi. Sebagian besar UMKM yang berjalan, akan menggunakan kemajuan yang sudah ada di dalam internet. Dimulai dari perencanaan, promosi, hingga proses pengiriman atau penjualan.

Semua UMKM wajib beralih ke digital. Mereka harus adaptif dengan perubahan yang ada, karena digital sudah menjadi basis yang penting pada zaman sekarang. Dengan demikian, diperlukan juga dukungan dari berbagai pihak dalam memaksimalkan UMKM yang ada di Indonesia. 

Salah satu perguruan tinggi di Bandung, Universitas Inaba sangat memperhatikan kegiatan UMKM masyarakat Indonesia. Ketika berbincang langsung dalam Jabar Juara bersama K-Lite FM, Rektor Universitas Inaba, Dr, Mochammad Mukti Ali, ST., MM. menjelaskan bagaimana memajukan UMKM di Jawa Barat. Salah satunya dengan melibatkan akademisi, baik itu tenaga didik maupun para mahasiswa. 

Dengan bekerja sama bersama kaum milenial, masyarakat UMKM akan sangat terbantu. Menurut data, masyarakat Indonesia yang menggunakan media sosial sudah mencapai 160 juta orang. Angka tersebut menjadi bukti nyata, bahwa masyarakat sudah mengganti beberapa kebiasaan dengan kemajuan teknologi yang ada pada saat ini.

Pada saat ini, banyak UMKM yang berhasil mengekspor produknya ke luar negeri, karena adanya kemajuan digital. Mereka dengan mudah memasarkan produknya, sehingga dapat menarik perhatian lebih banyak orang. Namun, tidak semua pelaku UMKM dengan mudah beralih begitu saja, mereka memerlukan arahan dan bimbingan untuk mengikuti kemajuan digital.

Dengan demikian, Universitas Inaba hadir di tengah masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Para mahasiswa diajarkan langsung terjun kepada masyarakat, dengan membantu UMKM, mulai dari proses display produk hingga pengiriman menggunakan digital. Inaba menerapkan 3 tahapan dalam pembelajarannya, mulai dari 7 kali kelas untuk pembekalan ilmu, dan sisanya langsung diterjunkan ke masyarakat. 

Selain itu, Inaba juga menyediakan layanan yang dapat mempermudah pelaku UMKM. mereka bersedia untuk membantu dalam sertifikasi halal bagi produk usaha masyarakat. Indonesia memiliki program SEHATI (Sertifikat Halal Gratis) yang menyediakan layanan gratis, dengan kuota 1 juta. Salah satunya diberikan kepada Inaba di Bandung, untuk membantu dan membimbing masyarakat, mulai dari mendaftarkan usahanya hingga penerbitan sertifikatnya. 

Oleh karena itu, Universitas Inaba tidak hanya membantu dari segi digital. Namun untuk menerbitkan sertifikat halal pun dapat dilayani oleh mereka. Nantinya para mahasiswa Inaba akan membantu mengajarkan bagaimana membuat konten untuk promosi, bagaimana mempromosikan produk dengan baik, dan bagaimana proses pengiriman menggunakan digital agar lebih mudah. 

Bagi para pelaku UMKM yang masih kebingungan dan membutuhkan arahan, dapat melakukan konsultasi bersama dengan Universitas Inaba. Anda dapat mengontak media sosial mereka, ataupun langsung datang ke Universitas Inaba di Jalan Soekarno Hatta No. 448, Bandung.