Pemanasan Global Terus Terjadi, Bagaimana Kesiapan Indonesia?

KLITE FM, BANDUNG, – Sumber energi akan tergantikan di masa depan. Fosil tidak akan tersedia dalam jangka waktu panjang.

Berbicang bersama Prof. Dr. Ir. Jangkung Rahardjo, M.T. yang merupakan dosen dari Telkom University dan Dr. H. Dudi Sudrajat A, M.T. dari Asesor BKD Provinsi Jawa Barat dalam merencanakan energi masa depan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Keadaan energi di Jawa Barat masih tergolong baik, karena sumber yang tersedia tersebar luas dan banyak. Namun, jika berbicara mengenai Indonesia secara keseluruhan, maka energi menjadi isu global yang perlu segera ada solusinya. Isu ini sempat diperbicangkan pada KTT G-20 lalu.

Dengan mengumpulkan dan menggunakan energi akan menimbulkan pemanasa global. Sehingga negara-negara di dunia mulai peduli dengan adanya geoprotokol. Paris Climate Agreement hadir untuk diikuti oleh seluruh negara di dunia, dan sudah terkumpul sekitar 195 negara, termasuk Indonesia.  

Perubahan ini dilakukan untuk mencegah pencemaran dan pemanasan global yang akan merusak bumi. Tempat tinggal manusia akan rusak jika terus menerus seperti ini. Dengan 6 zat berbahaya yang menyebar di dunia ini, salah satunya adalah karbon dioksida yang dinilai paling tidak berbahaya. Namun, karena penyebarannya paling dominan, maka dinilai paling berbahaya.

Indonesia menargetkan Net Arrow Emisson pada tahun 2060 nanti. pemerintah sangat mengupayakan hal ini, dengan membagi target-target (timeline) hingga sampai pada tahun 2060. Seperti hal nya pada tahun 2020 hingga 2025 ini, ditargetkan untuk transisi dengan riset-riset yang dilakukan untuk dibagikan kepada pemerintah dan masyarakat. Bertujuan untuk memberi dorongan dalam mengembangkan energi yang terbarukan.

Pada saat ini, Indonesia sudah terlihat transisinya dengan adanya mobil listrik. Dengan adanya ini, kita harus berusaha untuk mengembangkan bahan baku, salah satunya untuk baterai yang digunakan terbuat dari silika dan panel surya dari pasir. Dikarenakan ketika energi listrik ini terus bekembang, Indonesia membutuhkan kapasitas listrik 2 kali lipat dibandingkan sekarang. Yang dimana, pada saat ini sebesar 73 GB watt, namun kedepan diperlukan sekitar 143 GB watt.

Jika kita membahas ke dalam segi hukum, Indonesia memiliki kurang lebih 70 ribu regulasi yang membahas mengenai energi. Dapat dibuktikan bahwa energi menyangkut hidup banyak orang, sehingga perlu diatur sedemikian rupa.

Indonesia memiliki sangat banyak sumber energi yang dapat diolah. Namun, sulit untuk menyeimbangkan dengan sektor ekonominya. Misalnya, petir dapat dijadikan energi, tetapi terlalu singkat dan tidak dapat menghasilkan banyak energi, sehingga berdampak pada pendapatan yang sedikit.

Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan teknologi yang mampu mengatur energi yang dapat diperbaharui terus menerus dan menghasilkan dalam sektor ekonominya. Salah satunya, dengan pam storage yang sedang direncakan, alat ini akan digunakan untuk penyimpanan energi ketika sudah dihasilkan oleh sumber daya alam di Indonesia.