Kebakaran di Simprug Golf, Korban Kebakaran Kekurangan Pakaian Dalam

K-LITE FM,- Kondisi korban kebakaran di Simprug Golf Kelurahan Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, saat ini sudah terfasilitasi dengan baik. Ketua RT 8 RW 8 Kelurahan Grogol Selatan Bambang Wahyudi mengatakan kebutuhan yang masih kurang adalah warga membutuhkan bantuan pakaian dalam.

“Bantuan logistik alhamdulillah lancar, bantuan dari Basarnas BPBD semua tersedia. Bantuan yang belum ada celana dalam. Kalau pakaian biasa dan makanan ini sudah banyak,” kata Bambang saat diwawancara di Posko Kebakaran pada Senin 22 Agustus 2022.

Menurut Bambang, ada kemungkinan jumlah rumah yang hangus terbakar di atas 100 rumah. Sebelumnya Damkar memperkirakan jumlah rumah terbakar mencapai 100 unit.

Kerugian akibat kebakaran kawasan permukiman padat di Jalan Simprug Golf itu mencapai sekitar Rp 5 miliar. Sebanyak 200 keluarga dengan 555 jiwa kehilangan tempat tinggal. Satu warga meninggal karena shock dan kelelahan.

Pada saat ini, jumlah rumah yang hangus usai kebakaran di Jalan Simprug Golf 2 masih belum bisa didata, karena lokasi kebakaran seluas 2 hektare ini masih diberi garis polisi. 

“Yang terbakar 100 rumah bisa lebih karena ini data sementara kan masih dikasih garis polisi itu masih diselidiki. Nanti kalau garis polisi itu tidak ada baru kita data lagi yang realnya,” kata Bambang. 

Sudah ada 9 posko pengungsian korban kebakaran di sekitar lokasi. Posko pengungsian tersebut dibuat di rumah warga, gereja, hingga bangunan yang tidak terpakai.

Ketua RT itu belum tahu sampai kapan warganya akan mengungsi di posko kebakaran tersebut. Setelah penyelidikan polisi dan dibetulkan instalasi listrik di lokasi terbakar diperkirakan warga baru bisa memutuskan bagaimananya.

“Posko belum tahu sampai berapa hari. Semua nunggu garis polisinya dilepas,” kata Bambang.

Menurut Bambang, sebagian korban kebakaran yang berstatus mengontrak di sana kemungkinan akan pindah. namun banyak yang merupakan penduduk Grogol Selatan. 

“Kalau yang warga sini sih kebanyakan masih ingin tinggal di sini. Kecuali yang ngontrak-ngontrak itu yah,” kata Bambang.

Bambang mengatakan kebakaran di Simprug Golf pada Ahad kemarin terjadi karena kebanyakan tempat tinggal di kawasan itu adalah rumah semi permanen sehingga mudah terbakar. Selain itu, kawasan tersebut juga padat penduduk. “Rumahnya semi permanen, kebanyakan triplek, jadi mudah terbakar,” kata Bambang.